Selasa 31 Mar 2020 12:52 WIB

Inggris Siapkan Anggaran 75 Juta Pound Pulangkan Warganya

Puluhan ribu warga Inggris yang tertahan di luar negeri akan dipulangkan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Warga Inggris mengantre di sebuah supermarket di London, Inggris, Ahad (22/3). Puluhan ribu warga Inggris yang tertahan di luar negeri akan dipulangkan. Ilustrasi.
Foto: EPA
Warga Inggris mengantre di sebuah supermarket di London, Inggris, Ahad (22/3). Puluhan ribu warga Inggris yang tertahan di luar negeri akan dipulangkan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris mengalokasikan anggaran sebesar 75 juta pound untuk memulangkan warganya yang berada di luar negeri dengan pesawat carter. Sejumlah maskapai penerbangan seperti British Airways, easyJet, Virgin, Jet2, dan Titan akan membawa pulang puluhan ribu warga Inggris yang tertahan di luar negeri.

"Di mana penerbangan komersial tidak lagi berjalan, pemerintah akan memberikan dukungan keuangan yang diperlukan untuk penerbangan charter khusus untuk membawa warga negara Inggris pulang," ujar Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab.

Baca Juga

Dalam sebuah surat kepada perusahaan penerbangan, Raab dan Menteri Transportasi Grant Shapps  mengatakan upaya pemulangan warga negara Inggris akan memprioritaskan orang-orang yang rentan. Namun, penerbangan khusus itu tidak ditujukan bagi warga Inggris yang menunjukkan gejala virus corona. Mereka yang memiliki gejala tersebut harus mengisolasi diri.

"Kami telah menetapkan 75 juta pound untuk mendukung penerbangan dan maskapai penerbangan agar biaya tetap rendah dan terjangkau bagi mereka yang ingin kembali ke Inggris," kata Raab.

Pandemi virus corona telah membuat maskapai penerbangan mulai mengetatkan ikat pinggang karena sejumlah negara telah membatasi penerbangan. Pembicaraan antara pemerintah dan maskapai penerbangan mengenai paket dukungan bagi perusahaan penerbangan sejauh ini belum membuahkan hasil.

British Airline Pilots Association (BALPA) meminta kejelasan atas dukungan yang akan didapatkan oleh maskapai. Selain itu, maskapai penerbangan juga meminta kepastian bahwa seluruh awak akan dilengkapi dengan alat pelindung diri ketika membawa warga Inggris pulang dari luar negeri.

"Biaya yang diperlukan untuk membawa pulang ratusan ribu orang akan besar. Maskapai penerbangan kami sudah sulit mengatasi masalah finansial dan dukungan keuangan yang dijanjikan pemerintah belum terwujud," ujar Sekretaris Jenderal BALPA, Brian Strutton.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement