Selasa 31 Mar 2020 12:27 WIB

Relawan Mahasiswa Ditugasi Sosialisasikan Pencegahan Corona

15 ribu relawan mahasiswa dikirim ke berbagai wilayah untuk pencegahan corona

Relawan mahasiswa merapikan tempat tidur di dalam salah satu kamar Rusunawa IAIN Tulungagung, Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (24/3/2020). Dua Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) Mahasiswa IAIN Tulungagung berkapasitas 110 kamar dan 220 bed/tempat tidur itu kini tengah dperisiapkan sebagai rumah sakit darurat penanggulangan wabah COVID-19 guna mengantisipasi jika terjadi lonjakan kasus di wilayah tersebut sementara kamar isolasi RSUD dr Iskak Tulungagung plus dua puskesmas penyangga tidak mencukupi
Foto: ANTARA/Destyan Sujarwoko
Relawan mahasiswa merapikan tempat tidur di dalam salah satu kamar Rusunawa IAIN Tulungagung, Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (24/3/2020). Dua Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) Mahasiswa IAIN Tulungagung berkapasitas 110 kamar dan 220 bed/tempat tidur itu kini tengah dperisiapkan sebagai rumah sakit darurat penanggulangan wabah COVID-19 guna mengantisipasi jika terjadi lonjakan kasus di wilayah tersebut sementara kamar isolasi RSUD dr Iskak Tulungagung plus dua puskesmas penyangga tidak mencukupi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Prof Nizam mengatakan telah mengirim sebanyak 15.000 relawan mahasiswa ke sejumlah wilayah untuk membantu sosialisasi pencegahan virus corona.

"Kegiatan relawan di bawah bimbingan fakultas kedokteran universitas setempat untuk melakukan kegiatan preventif dan promotif melawan Covid-19," ujar Nizam, Selasa (31/3).

Nizam menambahkan relawan mahasiswa tersebut telah berkoordinasi dan dilaporkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kemendikbud juga melakukan realokasi atau penyesuaian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2020 untuk penanganan wabah Covid-19 di Tanah Air. Jumlah realokasi anggaran untuk mendukung pencegahan Covid-19 sebesar Rp405 miliar.

Realokasi anggaran, kata Nizam, dilakukan untuk program penguatan kapasitas 13 Rumah Sakit Pendidikan (RSP) dan 13 Fakultas Kedokteran (FK) untuk menjadi subcenter Covid-19.

Rencana realokasi anggaran untuk penanganan Covid-19 dibagi menjadi empat kegiatan utama, yaitu edukasi Covid-19 dengan alokasi anggaran sebesar Rp60 miliar, peningkatan kapasitas dan kapabilitas rumah sakit pendidikan dengan alokasi anggaran Rp250 miliar, pelaksanaan 150.000 rapid test di lima rumah sakit pendidikan dengan alokasi anggaran Rp90 miliar, dan pengadaan bahan habis pakai untuk KIE, triase, pelacakan, pengujian, dengan alokasi anggaran Rp5 miliar di rumah sakit pendidikan dan Fakultas Kedokteran yang ditunjuk.

Rumah sakit pendidikan yang segera melakukan penanganan Covid-19 di antaranya tujuh Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH) yaitu Universitas Airlangga, Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada, Universitas Hasanuddin, Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, dan Universitas Sumatra Utara serta enam PTN Non-Badan Hukum yaitu Universitas Andalas, Universitas Brawijaya, Universitas Mataram, Universitas Sebelas Maret, Universitas Tanjungpura, dan Universitas Udayana.

Adapun 13 Fakultas Kedokteran yang segera aktif mendukung penanganan Covid-19 yaitu Universitas Bengkulu, Universitas Jember, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Lampung, Universitas Mulawarman, Universitas Palangkaraya, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Riau, Universitas Sriwijaya, Universitas Syiah Kuala, dan Universitas Tadulako Palu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement