Selasa 31 Mar 2020 12:15 WIB

NBA Pertimbangkan Opsi Satu Venue dan Pangkas Sisa Laga

NBA memiliki tekad menyelesaikan musim 2019/2020 hingga menghasilkan tim juara.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Logo NBA (www.free-picture.net)
Foto: www.free-picture.net
Logo NBA (www.free-picture.net)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Liga bola basket terbesar di dunia, NBA, masih belum memutuskan kapan akan melanjutkan sisa pertandingan. NBA menghentikan sementara laga pada 12 Maret 2020.

Namun NBA memiliki satu tekad, yakni menyelesaikan musim 2019/2020 hingga menghasilkan tim juara.  Ada beberapa opsi yang kini terus dibahas untuk menyelesaikan liga.

Seperti dilaporkan Marc Berman dari New York Post, Selasa (31/3), NBA saat ini sedang mempertimbangkan untuk melanjutkan babak reguler dan playoff di satu tempat. Jumlah laga tersisa pun akan dipangkas, babak reguler maupun babak playoff.

Saat ini setiap tim telah menyelesaikan babak reguler antara 63 hingga 67 pertandingan. Jika kondisi normal satu tim memainkan 82 gim di babak reguler. Itu artinya setiap tim masih menyisakan antara 15 sampai 19 pertandingan lagi. Barulah kemudian dilanjutkan babak playoff, yang diikuti delapan tim teratas setiap wilayah. Dalam babak ini biasanya menggunakan format best of seven.

Namun dengan kondisi pandemi covid-19 yang masih mewabah rasanya akan sulit menyelesaikan semuanya dengan normal. Apalagi, Amerika Serikat saat ini menjadi negara yang paling banyak terpapar mencapai 160 ribu orang positif covid-19 dengan jumlah orang yang meninggal hingga Selasa (31/3) mencapai 2.968 orang.

Oleh sebab itu, kini NBA sedang mempertimbangkan menggelar babak reguler dengan hanya memainkan 5-7 laga lagi, serta seri playoff dipangkas menjadi format best-of-three. Semua opsi tersebut masih dimungkinkan, hanya yang ditolak NBA yakni opsi sistem gugur hanya dengan satu pertandingan saja untuk babak playoff. Selain itu, lokasi pertandingan hanya dipusatkan di satu venue tanpa dihadiri penonton. Laga tersebut tetap akan disiarkan melalui televisi.

Sejauh ini sejumlah venue yang dikabarkan sedang dipertimbangkan untuk dipakai adalah Las Vegas, Orlando, Hawaii, Atlantic City, Louisville, dan Bahama. Setiap venue harus memiliki fasilitas bola basket, serta banyak ruang untuk menampung tim di lingkungan tertutup.

Sementara itu, di saat pejabat liga, pemilik klub, dan pemain NBA dilaporkan sedang bersatu untuk menyelesaikan musim ini akibat dampak virus corona, Golden State Warriors menganggap kompetisi NBA musim ini sudah berakhir. Saat ini finalis NBA musim lalu itu memang menjadi tim yang paling buruk catatan kemenangannya, yakni menang-kalah 15-50 dan terdampar di posisi buncit klasemen NBA Wilayah Barat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement