Selasa 31 Mar 2020 10:20 WIB

Corona, Kemenpora Ingatkan Cabor Taat Gunakan Anggaran

Kebijakan ini diambil setelah pandemi corona mempengaruhi berbagai agenda olahraga.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Endro Yuwanto
Sesmenpora Gatot S Dewa Broto. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI mengingatkan pengurus cabang olahraga (cabor) untuk taat dalam menggunakan anggaran dana.
Foto: republika/Afrizal Rosikhul Ilmi
Sesmenpora Gatot S Dewa Broto. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI mengingatkan pengurus cabang olahraga (cabor) untuk taat dalam menggunakan anggaran dana.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI mengingatkan pengurus cabang olahraga (cabor) untuk taat dalam menggunakan anggaran dana. Kebijakan ini diambil setelah pandemi covid-19 (virus corona) mempengaruhi berbagai agenda olahraga nasional dan internasional sehingga pemakaian anggaran dapat berubah.

"Penggunaan anggaran dimungkinkan untuk cabor yang telah melakukan revisi anggaran. Kami wanti-wanti sekali, mereka jangan menggunakan anggaran yang tidak tertera dalam pengajuan, karena tidak ada try out dan kompetisi (selama pandemi covid-19)," kata Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto kepada wartawan, Selasa (31/3).

Gatot menyatakan, Kemenpora berkomitmen akan mempersiapkan rencana anggaran tambahan bagi kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo yang ditunda hingga 2021. "Terkait dengan anggaran, kami akan coba memperjuangkan kalau nanti ada penambahan atlet (yang lolos)," ucap dia.

Sebelumnya, Kemenpora sudah menggelontorkan total dana fasilitas pemusatan latihan nasional (pelatnas) Olimpiade Tokyo sebesar Rp 161,5 miliar. Rinciannya, Rp 86,2 miliar untuk biaya pelatnas 10 cabang olahraga dan Rp 75,3 miliar untuk Komite Paralimpik Indonesia (NPC).

Kesepuluh cabang olahraga yang yang telah menerima dana tersebut, meliputi PBSI (bulu tangkis), PABBSI (angkat besi), PBVSI (bola voli), PB ISSI (balap sepeda), Pelti (tenis), Perbakin (menembak), PB TI (taekwondo), PB Pertina (tinju), FPTI (panjat tebing), dan PSOI (selancar ombak).

Anggaran tersebut direncanakan tidak hanya dikucurkan untuk pelatnas olimpiade, tetapi juga untuk biaya pelatnas jangka panjang, termasuk persiapan SEA Games 2021 di Vietnam. Namun, mundurnya Olimpiade Tokyo  menjadi persoalan tersendiri bagi Kemenpora. Terlebih lagi, dengan banyaknya kegiatan olahraga pada tahun depan, masalah terkait pembengkakan anggaran tak dapat dihindari.

Kemenpora akan mengedepankan komunikasi dua arah dengan pengurus cabang olahraga (cabor) selama pandemi covid-19 yang belum menunjukkan tanda-tanda penurunan di Indonesia.

"Kepada cabor-cabor yang basis atletnya akan lolos, kami sudah tahu. Yang nanti pun akan prakualifikasi tapi terpaksa ditunda, kami akan duduk bareng dengan cabor unruk mendapatkan pengarahan dari Kemenproa khususnya menteri," kata Gatot menjelaskan. "Seandainya akan ada perubahan (anggaran), kami sampaikan kepada mereka terutama yang sudah terima untuk melakukan revisi."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement