Selasa 31 Mar 2020 09:08 WIB

Garut Mulai Masuki Musim Panen Raya

Garut mulai memasuki musim panen raya padi dan jagung

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Panen raya padi dan jagung.
Foto: Kementan
Panen raya padi dan jagung.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Dinas Pertanian Kabupaten Garut menilai saat ini wilayahnya mulai memasuki musim panen raya untuk komoditas padi dan jagung. Meski saat ini sedang terjadi pandemi virus corona (Covid-19), panen raya diprediksi tetap berjalan lancar.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Beni Yoga mengatakan, Garut merupakan salah satu sentra produksi jagung. Dalam panen raya kali ini, wilayahnya diprediksi menjadi penyumbang produksi jagung terbesar di Jawa Barat. Mengingat, luas panen pada Maret 2020 mencapai 18.325 hektare yang tersebar di 41 kecamatan dengan produksi sebanyak 128.275 ton pipilan kering.

"Prediksi pada April 2020 sebanyak 5.313 hektare dengan produksi 37.191 ton pipilan kering yang tersebar di 31 kecamatan dengan produktivitas rata-rata 7 ton per hektare. Posisi ini sekaligus menjadi puncak panen di tengah pandemi virus korona," kata dia melaui keterangan resmi, Selasa (31/3).

Ia menambahkan, panen raya kali ini juga diikuti harga di tingkat petani saat ini berkisar Rp 3.500 hingga Rp 4.000 per kilogram. Dengan harga itu, petani akan mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan jagung tersebut.

Selain jagung, komoditas padi juga sedang berlangsung panen raya di Kabupaten Garut. Beni menyebutkan, panen padi sebenarnya sudah dimulai sejak Januari 2020. Secara kumulatif, luas panen padi periode Januari-Maret 2020 seluas 20.207 hektare dengan produksi 103.055 ton gabah kering giling (GKG)batau rata-rata produktifitas 5,1 ton/ha.

"Dengan begitu produksi gabah pada rentang waktu tersebut yaitu sebanyak 103.055 ton GKG atau 64.656 ton setara beras," kata dia.

Hasil panen padi itu, lanjut dia, dapat memastikan ketersediaan pangan di Kabupaten Garut. Menurut dia, pasokan padi di Garut akan aman sampai dengan saat Idul Fitri.

"Itu pun belum termasuk prediksi panen bulan Mei 2020 yang potensinya mencapai 7.342 hektare," kata dia.

Beni menambahakan, saat ini harga gabah di tingkat petani berkisar antara Rp 4.800 hingga Rp 5.000 per kilogram gabah kering panen (GKP). Sementara untuk GKG berkisar antara Rp 5.800 hingga Rp 6.000 per kilogram.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement