Senin 30 Mar 2020 21:17 WIB

Stok Beras Bulog Tersedia 300.000 Ton

Jumlah tersebut cukup selama penanganan wabah Covid-19.

Selama masa penanganan dan penanggulangan Covid-19, stok beras Bulog tersedia sebanyak 300 ribu ton (Foto: ilustrasi stok beras)
Foto: Republika/Febrian Fachri
Selama masa penanganan dan penanggulangan Covid-19, stok beras Bulog tersedia sebanyak 300 ribu ton (Foto: ilustrasi stok beras)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama masa penanganan dan penanggulangan Covid-19, stok beras Bulog tersedia sebanyak 300 ribu ton. Jumlah tersebut dianggap cukup selama masa penanganan virus Covid-19.

"Beras Bulog tersedia sebanyak 300 ribu ton, sedangkan beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) stok tersedia sebanyak 26,827 ton, cukup untuk masa penanganan COVID-19," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian, Darjamuni, dikutip dari data pada situs resmi Badan Usaha milik Daerah DKI Jakarta, PT Food Station Tjipinang Jaya di Jakarta, Senin (30/3).

Baca Juga

Darjamuni menegaskan bahwa pangan seperti beras, daging, dan lainnya tersedia di Bulog, PT Food Station, dan PD Dharma Jaya. Ia menambahkan, data stok daging di situs resmi dharmajaya.co.id bahwa PD Dharma Jaya pada Maret, tersedia daging sapi sebanyak 202,7 ton, daging kerbau sebanyak 2,78 ton, dan daging ayam sebanyak 29,57 ton.

"Daging di PD Dharma Jaya tersedia daging sapi 202,7 ton, daging kerbau 2,78 ton, dan daging ayam 29,57 ton. Jadi total tersedia sebanyak 235,05 ton pada bulan Maret ini," kata Darjamuni.

 

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pangan DKI Jakarta PT Food Station dan PD Dharma Jaya telah mempersiapkan stok pangan di Jakarta meliputi beras, daging sapi, daging kerbau, daging ayam, gula pasir, minyak goreng, bawang putih, ikan dan lainnya. Ia juga menyebut, dibukanya impor untuk komoditas seperti bawang putih, bawang bombai, dan gula kristal merah (raw sugar) menjadi pendukung ketersediaan stok pangan di Jakarta.

"Kebijakan pembukaan impor untuk komoditas terbatas seperti bawang putih, bawang bombai, dan raw sugar menjadi pendukung ketersediaan pangan di Jakarta," kata Darjamuni.

Darjamuni menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi DKI menjamin pangan untuk warga Jakarta akan terpenuhi saat wabah COVID-19 melanda. Warga Jakarta tidak perlu khawatir karena stok pangan masih aman. 

"Selain stok yang tersimpan berdasarkan pantauan di swalayan dan pasar tradisional pangan masih terpenuhi dan stabil," kata Darjamuni.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement