Senin 30 Mar 2020 18:51 WIB

Kementan: April akan Jadi Puncak Panen Raya Padi Nasional

Surplus beras diprediksi masih akan terus berlanjut hingga bulan Mei 2020.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Agus Yulianto
Panen raya padi yang dilakukan Gapoktan Agro Jogotirto di  Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, DIY, Selasa (26/3).
Foto: Dok Pemkab Sleman
Panen raya padi yang dilakukan Gapoktan Agro Jogotirto di Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, DIY, Selasa (26/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan, puncak panen raya padi secara nasional akan jatuh pada April mendatang. Pemerintah memastikan kebutuhan beras masyarakat Indonesia mampu dipenuhi oleh produksi dalam negeri hingga pascalebaran 2020.

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan, Ditjen Tanaman Pangan Kementan, Gatut Sumbogodjati mengatakan, panen raya pada bulan Maret ini diperkirakan mencapai 5,6 juta ton gabah kering giling (GKG) atau setara 3,19 juta ton beras.

Puncak panen raya akan jatuh pada bulan April mendatang. Di mana, diperkirakan total GKG yang dihasilkan petani akan mencapai 5,6 juta ton atau setara 3,19 juta ton beras. Adapun, rata-rata konsumsi beras bulanan sekitar 2,5 juta ton.

"Memasuki masa panen raya padi, Kementan menginstruksikan kepada Brigade Alsintan di setiap dinas pertanian derah untuk melayani permintaan panen dari petani," kata

Gatut mengklaim, surplus beras diprediksi masih akan terus berlanjut hingga bulan Mei mendatang. Namun, pihaknya tak menyebutkan berapa perkiraan angka produksi yang akan dihasilkan.

Menurut dia, situasi pada komoditas beras hingga saat ini masih sangat kondusif dan memberikan dampak baik bagi para eksportir.

Sebab, Indonesia pada saat ini sangat potensial untuk melakukan ekspor beras seiring terus meningkatkan produksi dalam negeri. "Perkiraan surplus untuk komoditas padi memberikan angin segar bagi eksportir beras," ujar Gatut

Menyinggung soal ekspor, Gatut mengatakan bahwa selain upaya peningkatan ekspor beras, pemerintah juga tengah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan daya saing beras umum di pasar intenasional. Salah satunya, dengan penggunaan mekanisasi pertanian untuk meningkatkan efisiensi biaya produksi.  

Dia menilai, penggunaan mekanisasi pertanian pada saat panen padi selain menurunkan biaya produksi dan memperbaiki kualitas gabah juga untuk meminimalisasi interaksi antar pekerja dalam mencegah virus corona.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement