Senin 30 Mar 2020 17:27 WIB

Kemenpora Berkomitmen Persiapkan Rencana Anggaran Olimpiade

Kemenpora telah menggelontorkan total dana fasilitas pelatnas Olimpiade Tokyo 2020.

Menpora RI, Zainuddin Amali (baju abu-abu) menandatangani MoU dana pelatnas, sekaligus menyerahkan apresiasi bagi atlet angkat besi Indonesia di kantor Kemenpora, Kamis (20/2).
Foto: Republika/Muhammad Ikhwanuddin
Menpora RI, Zainuddin Amali (baju abu-abu) menandatangani MoU dana pelatnas, sekaligus menyerahkan apresiasi bagi atlet angkat besi Indonesia di kantor Kemenpora, Kamis (20/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) berkomitmen akan mempersiapkan rencana anggaran tambahan bagi kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020. "Terkait dengan anggaran, kami akan coba memperjuangkan kalau nanti ada penambahan atlet (yang lolos)," kata Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto saat melakukan konferensi video di Jakarta, Senin (30/3).

Semula, Kemenpora telah menggelontorkan total dana fasilitas pelatnas Olimpiade Tokyo 2020 sebesar Rp 161,5 miliar. Perinciannya, Rp 86,2 miliar untuk biaya pelatnas 10 cabang olahraga dan Rp 75,3 miliar untuk Komite Paralimpik Indonesia (NPC).

Kesepuluh cabang olahraga yang yang telah menerima dana tersebut meliputi PBSI (bulu tangkis), PABBSI (angkat besi), PBVSI (bola voli), PB ISSI (balap sepeda), Pelti (tenis), Perbakin (menembak), PB TI (taekwondo), PB Pertina (tinju), FPTI (panjat tebing), dan PSOI (selancar ombak).

Anggaran tersebut direncanakan tidak hanya dialokasikan untuk pelatnas Olimpiade, tetapi juga untuk biaya pelatnas jangka panjang, termasuk persiapan SEA Games 2021 di Vietnam. Namun, mundurnya Olimpiade Tokyo 2020 menjadi persoalan tersendiri bagi Kemenpora. Apalagi, dengan banyaknya kegiatan olahraga pada tahun depan, masalah terkait pembengkakan anggaran tak dapat dihindari.

Dalam mempersiapkan rencana tambahan anggaran tersebut, Kemenpora selanjutnya akan berkomunikasi dengan induk-induk cabang olahraga, khususnya cabang olahraga yang terimbas penundaan turnamen kualifikasi Olimpiade akibat pandemi virus corona. "Kepada cabor-cabor yang atletnya (berpotensi) lolos dan ada prakualifikasi tapi terpaksa ditunda, kami akan duduk bareng dengan cabor untuk mendapatkan pengarahan dari Kemenpora seandainya akan ada perubahan (rencana anggaran). Kami sampaikan kepada mereka terutama yang sudah terima untuk melakukan revisi," kata Gatot.

Tahun 2021 bakal menjadi tahun tersibuk bagi olahraga Tanah Air. Selain Olimpiade Tokyo 2020, akan ada beberapa ajang olahraga lainnya yang bakal diikuti oleh Indonesia di antaranya Asian Youth Games, Asia Winter Games, Islamic Solidarity Games, SEA Games Vietnam. Selain itu, tentu saja ada kesibukan persiapan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement