Senin 30 Mar 2020 16:36 WIB

Ulama Yaman: Covid-19 Rencana Israel-AS Tutup Kabah? 

Ulama menyebut Zionis Israel di balik pandemik Covid-19

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Suasana pengosongan mataf tawah Ka'bah di Masjid Al Haram buntut pandemik Covid-19.
Foto: Ganoo Essa/Reuters
Suasana pengosongan mataf tawah Ka'bah di Masjid Al Haram buntut pandemik Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA— Seorang ulama dari Yaman, Syekh Ibrahim Al Ubeidi berpendapat kaum Yahudi Zionis Israel dan Amerika ada dibalik wabah virus corona yang juga membuat ditutupnya kota suci Makkah dan Madinah. 

Seperti dilansir The Jerusalem Post pada Senin (30/3), dalam sebuah video yang dirilis Institut Riset Media Timur Tengah (MEMRI), Al Ubeidi berpendapat orang-orang Yahudi telah berabad-abad berencana mengambil alih situs-situs suci Islam di Makkah dan Madinah. 

Baca Juga

Dalam khutbah Jumat, Al Ubeidi mengatakan bahwa orang-orang Yahudi dan Amerika sengaja menciptakan virus covid-19 dengan maksud menutup situs suci Islam di Makkah dan Madinah. 

Al Ubaedi kemudian memuji mendiang Hussein Badruddin Al Houti yang dinilai menjadi satu-satunya di kalangan Islam yang pernah memperingatkan kemungkinan orang Yahudi dan Amerika bisa menggunakan virus dan kuman untuk menutup situs suci bagi umat Islam.

Sementara otoritas Arab Saudi telah memerintahkan agar ditiadakannya seluruh kegiatan yang melibatkan banyak orang dalam rangka mengekang penyebaran virus Corona itu. 

Langkah yang sama juga telah diambil para pemuka agama dan organisasi lain di seluruh dunia, termasuk Vatikan di Roma dan kepala rabi di Israel. Sedang pemandangan Ka'bah di Makkah yang hampir kosong sangat menyedihkan bagi banyak umat Muslim.  

Al Ubaedi pun mengolok-olok kebijakan yang dikeluarkan Arab Saudi. Menurutnya itu adalah upaya untuk Saudi untuk menjalin hubungan yang lebih baik dengan Israel dan Amerika. Mencakup keterbukaan terhadap beberapa aspek kebudayaan barat. 

"Apakah virus itu tidak ada di ruang dansa tempat perempuan dan laki-laki menari bersama dan hanya di situs suci pemujaan keagamaan," kata Al Ubeidi dengan sinis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement