Senin 30 Mar 2020 16:33 WIB

Pelaku Tawuran di Jembatan Merah Diduga Gangster

Warga mengaku resah dengan keberadaan gangster pelaku tawuran.

Rep: Abdurrahman Rabbani/ Red: Bilal Ramadhan
Ilustrasi tawuran.
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Ilustrasi tawuran.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG — Terjadi kembali aksi tawuran dilakukan oleh kelompok remaja bersenjata saling serang di Jembatan Merah Tanah Gocap, Karawaci, Kota Tangerang. Kejadian tersebut bermula ketika sekelompok remaja mengaku gangster iring-iringan menggunakan sepeda motor dengan membawa senjata tajam.

“Mereka-mereka itu konvoi menggunakan motor dengan membawa senjata tajam, janjian sama kelompok lain akan lakukan tawuran di jembatan itu,” kata Kanit Reskrim Polsek Karawaci Iptu Prapto saat dikonfirmasi, Senin (30/3).

Kejadian tersebut terjadi pada Ahad (29/3) dinihari tepat pada pukul 03.00 WIB. Tawuran pun pecah saat kedua kelompok ini saling bertemu. Kedua kelompok saling serang dan keributan tak dapat dihindarkan.

Mengetahui hal tersebut, pihak kepolisian segera menurunkan tim untuk lakukan penanganan. Tim dengan cepat menuju ke lokasi dan melihat tawuran masih berlangsung. Pihak kepolisian dengan tindak tegas memberikan peringatan agar tawuran dihentikan.

Sejumlah personel disebutkan, sangat berupaya dalam membubarkan kerumunan tersebut, meski tembakan peringatan sudah dilakukan. Nampaknya para pemuda tersebut tak menghiraukan peringatan polisi. Beruntungnya aparat kepolisian dengan cepat melerai aksi tawuran ini.

"Jadi sewaktu mereka masih lakukan aksi tersebut (tawuran), kami sudah siapkan tim untuk turun dan segera amankan para pelaku tawuran tersebut," ujar Prapto.

Prapto menjelaskan kelompok yang bertikai merupakan perkumpulan para pemuda yang mengaku gangster. Belum diketahui motif apa yang membuat akhirnya mereka lakukan tawuran di Jembatan Merah Tanah Gocap, Tangerang.

Dari sejumlah pelaku yang ditangkap, pihak kepolisian telah mengamankan sejumlah barang bukti di tempat kejadian perkara. "Untuk yang diamankan ada tiga orang, dan juga beberapa senjata tajam berupa celurit dan parang yang digunakan untuk melancarkan aksinya tersebut," kata Prapto.

Pihaknya pun akan terus melakukan pengembangan dan pengungkapan awal mula kejadian tawuran ini. Dengan demikian, kejadian selanjutnya berharap tidak lagi terulang.

Salah satu warga Babakan, Kota Tangerang Yogi (30 tahun) yang juga bermukim dekat dengan Jembatan Merah Tanah Gocap, mengaku khawatir dengan kejadian tawuran yang sering kali terjadi. Ia pun resah dengan kehadiran para pemuda yang mengaku gangster ini.

"Kejadian tawuran itu sering banget, banyak ditemuin tawuran antar pemuda. Sebenarnya beberapa kali sudah ditindak aparat kepolisian, tapi ya tetap masih ada. Bikin resah saja mereka ini," kata Yogi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement