Selasa 31 Mar 2020 01:06 WIB

Bulog Banyumas akan Gelar OP Gula Pasir

Gula pasir di Banyumas masih dijual diatas harga normal

Rep: eko widiyatno/ Red: Hiru Muhammad
ilustrasi. Pekerja mengemas gula pasir ke dalam plastik di pasar baru Indramayu, Jawa Barat, Kamis (12/3/2020).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
ilustrasi. Pekerja mengemas gula pasir ke dalam plastik di pasar baru Indramayu, Jawa Barat, Kamis (12/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Perum Bulog Cabang Banyumas berencana untuk melakukan operasi pasar khusus gula pasir dalam waktu dekat. "Saat ini kita sedang mempersiapkan rencana operasi pasar. Mungkin pada awal April besok, kita sudah bisa melakukan Operasi Pasar (OP)," jelas Kepala Bulog Cabang Banyumas, Dani Satrio, Selasa (30/3).

Dia menyebutkan, OP gula pasir ini akan dilakukan dengan melakukan penjualan di pasar-pasar. OP tidak dilakukan di luar pasar, untuk menghindari kerumunan massa. "Nanti teknisnya akan kita atur," jelasnya.

Menurutnya, OP gula pasir ini dimaksudkan untuk menurunkan atau menstabilkan kembali harga gula pasir yang saat ini masih terus mengalami kenaikan. Untuk itu, jumlah gula pasir yang akan digelontorkan ke pasar akan cukup besar.

"Untuk wilayah eks Karesidenan Banyumas, ada sekitar 200 ton gula pasir yang kita siapkan. Kami berharap, pasokan sebanyak ini di pasaran akan bisa menurunkan harga gula pasir kembali ke harga normal. Terlebih pada masa menjelang Bulan Ramadhan," katanya,

Dia juga menyebutkan, gula pasir yang akan digelontor dalam operasi pasar, akan dijual dibawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Dengan HET saat ini sebesar Rp 12.500 per kilogram, pihaknya akan menjual di bawah harga itu. "Untuk kepastian harganya, kita masih menunggu instruksi dari pusat. Yang jelas, di bawah harga pasar," katanya.

Dari pemantauan, gula pasir di sejumlah pasar tradisional wilayah Banyumas, masih dijual dengan harga di atas harga normal. Bahkan beberapa minimarket, masih menjual gula pasir dengan kisaran harga Rp 20 ribu per kg.

Mengenai pengadaan beras, Dani menyebutkan, program pengadaan akan mulai dilaksanakan pada Bulan April 2020. Namun dia mengakui, jumlah beras atau gabah yang akan diserap  Bulog Banyumas memang tidak terlalu banyak, hanya sekitar 29 ribu ton setara beras. ''Jumlah tersebut, sudah termasuk untuk memenuhi penugasan maupun komersial,'' jelasnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement