Senin 30 Mar 2020 12:34 WIB

KKP Siapkan Antisipasi Dampak Covid-19 Bagi Perikanan

Yang harus dipikirkan ialah ketersediaan //coldstorage// untuk menampung.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Nelayan menjemur ikan asin di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu, Serang, Banten, beberapa waktu lalu. Pemerintah menyiapkan antisipasi dampak Covid-19 terhadap sektor perikanan.
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Nelayan menjemur ikan asin di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu, Serang, Banten, beberapa waktu lalu. Pemerintah menyiapkan antisipasi dampak Covid-19 terhadap sektor perikanan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan menyiapkan sejumlah skenario apabila pandemi Covid-19 berdampak signifikan terhadap produksi perikanan di Tanah Air, terutama perikanan budidaya dan kinerja ekspor.

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo tidak menampik adanya sejumlah kekhawatiran imbas pandemi Covid-19 terhadap kinerja produksi dan ekspor perikanan. Edhy mengaku terus memantau dan memastikan sekaligus melakukan langkah-langkah antisipatif jika ada tren penurunan ke depan.

Baca Juga

"KKP akan memastikan produktivitas tetap terjaga karena saat ini produktivitas di sektor perikanan budidaya kita sedang bagus-bagusnya," ujar Edhy dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Senin (30/3).

Edhy menyebut dalam kondisi ini ada penurunan ekspor karena konsumsi udang atau ikan di beberapa negara menurun seperti di Amerika, Eropa, dan China membatasi jumlah impor karena banyak restoran yang tutup. Namun ia berharap tidak menjadi kendala dan mendorong masyarakat tidak kendor dalam berbudidaya.

Edhy menyampaikan apabila permintaan menurun, KKP akan coba akan siapkan beberapa skenario semisal pemerintah membeli langsung produksi perikanan. Hal penting yang harus dipikirkan ialah ketersediaan gudang berpendingin (coldstorage) untuk menampung.

"Hal ini tentunya akan kami koordinasikan terlebih dahulu dengan Presiden. Menurut laporan yang saya terima, wabah Covid-19 memang ada pengaruh terhadap penurunan permintaan 10-20 persen, tapi saya rasa ini tidak terlalu signifikan," ucap Edhy.

Berkaitan dengan hal tersebut, Edhy mengatakan terus melakukan koordinasi baik di internal maupun eksternal untuk memastikan ketersediaan stok ikan dan aktivitas pembudidaya. Ia telah menugaskan Dirjen Perikanan Budidaya mendata potensi udang di masyarakat yang belum terjual dan kepada Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan untuk mendata coldstorage baik yang operasional maupun yang tidak operasional.

Potensi lain dari dampak pandemik Covid-19, lanjut Edhy adalah terganggunya rantai pasok. Pihaknya memastikan terus melakukan antisipasi jika ke depannya ada upaya penerapan pembatasan atau bahkan penutupan akses ke beberapa wilayah.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement