Senin 30 Mar 2020 11:26 WIB

Jelang Puasa, Kementan Tegaskan Produksi Cabai Surplus

Pada bulan Maret 2020, total produksi cabai yang terdata mencapai 203.057 ton.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Pengunjung pasar memilih cabai merah di pasar tradisional. ilustrasi
Foto: Edi Yusuf/Republika
Pengunjung pasar memilih cabai merah di pasar tradisional. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan keamanan ketersediaan komoditas aneka cabai untuk kebutuhan hingga lebaran mendatang. Produksi dalam negeri dipastikan surplus sehingga diharapkan pergerakan harga di tingkat konsumen dapat stabil.

Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto, mengatakan, berdasarkan data early warning system (EWS) Kementan, produksi cabai masih di atas dari kebutuhan bulanan secara nasional. "Kita secara nasional masih surplus," kata Prihasto di Jakarta, Senin (30/3).

Baca Juga

Ia menjelaskan, pada bulan Maret 2020, total produksi cabai yang terdata mencapai 203.057 ton, jauh di atas kebutuhan sebesar 174.219 ton sehingga diperoleh surplus 28.838 ton.

Memasuki April mendatang, diperkirakan masih terdapat surlus 38.994 ton karena produksi ditaksir mencapai 217.588 ton sedangkan kebutuhan sebanyak 178.594 ton. Adapun pada Mei mendatang, produksi diyakini meningkat menjadi 217.258 ton sedangkan kebutuhan sekitar 182.634 ton atau surplus sebanyak 34.625 ton.

Prihasto menambahkan, adapun pada Juni mendatang produksi cabai ditaksi mencapai 196.644 ton, melebihi kebutuhan sekitar 174.219 ton sehingga bisa diperoleh surplus 22.425 ton.

"Kami sudah mengecek kebenaran kondisi eksisting di lapangan melalui foto open camera dan video pada wilayah sentra utama produksi cabai," kata Prihasto.

Pihaknya pun mengimbau masyarakat untuk tidak perlu panik. Komoditas cabai sebagai bahan pangan utama masyarakat dipastikan tidak akan terganggu, baik dari sisi produksi maupun hingga tahap distribusi ke pasar tradisional dan ritel modern.

Di sisi lain, kata dia, Kementan juga telah menggandeng perusahaan start up pertanian seperti Sayur Box, Tani Hub, dan Kedai Sayur untuk ikut secara langsung memasarkan hasil panen petani ke pada konsumen. Diharapkan, keberadaan para start up bisa membantu petani untuk menjual produk dan memudahkan jangkauan konsumen pada bahan pangan.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan seluruh jajaran Kementan untuk tetap bekerja optimal di tengah wabah pandemi Covid-19. Meskipun pemerintah menerapkan sistem work from home, kinerja kementerian tidak akan terganggu dalam memastikan ketersediaan pangan, termasuk produk aneka cabai.

"Saat ini hingga pasca Idul Fitri nanti ketersediaan dan pasokan cabai kita pastikan aman dan mencukupi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement