Senin 30 Mar 2020 06:18 WIB

NASA dan ESA Jadwalkan Misi Asteroid Tahun Depan

Misi tersebut mempelajari dampak kinetik pembelokan asteroid.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Nora Azizah
Badan antarikasa seperti NASA dan ESA masih bekerja sesuai rencana mereka untuk melindungi manusia dari ancaman asteroid (Foto: ilustrasi ilmuwan NASA)
Foto: Flickr
Badan antarikasa seperti NASA dan ESA masih bekerja sesuai rencana mereka untuk melindungi manusia dari ancaman asteroid (Foto: ilustrasi ilmuwan NASA)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Serangan asteroid mungkin terdengar agak fana. Tetapi hal itu adalah ancaman nyata dan berpotensi berbahaya untuk manusia.

Badan antarikasa seperti NASA dan ESA masih bekerja sesuai rencana mereka untuk melindungi manusia dari ancaman itu. Peluncuran isi double asteroid redirection test (DART) NASA dijadwalkan pada 22 Juli 2021.

Baca Juga

Misi tersebut merupakan misi percontohan untuk mempelajari dampak kinetik membelokkan asteroid. Misi DART akan menuju sistem asteroid biner kecil yang disebut Didymos.

Sistem asteroid ganda tersebut tidak menimbulkan ancaman bagi Bumi. Asteroid lain yang lebih besar, bernama Didymos A dengan diameter sekitar 780 meter (2560 kaki), sedangkan yang lebih kecil bernama Didymos B. Diameter Didymos berukuran sekitar 160 meter dan sangat dekat dengan ukuran khas asteroid yang mengancam Bumi.

Seperti yang dilansir dari Science Alert, Senin (30/3), DART memiliki banyak ruang yang dijangkau untuk mencapai Didymos. Setelah diluncurkan pada Juli 2021, DART akan mencapai targetnya pada 22 September ketika asteroid biner berada dalam jarak 11 juta km (6,8 juta mil) dari Bumi.

Untuk sampai ke sana, misi ini akan bergantung pada mesin ion kuat yang disebut NASA Evoluntionary Xenon Thruster Commercial (NEXT-C). Mesin hadir dalam dua komponen utama, yakni thruster dan unit pemrosesan daya (PPU). Kini NEXT-C sedang bersiap-siap untuk misi dengan serangkaian tes, baik kinerja dan lingkungan.

Thruster dimasukkan melalui getaran, vakum termal dan tes kinerja sebelum diintegrasikan dengan PPU-nya. Itu juga menjadi sasaran kondisi luar angkasa yang disimulasikan, yaitu getaran ekstrem selama peluncuran dan dinginnya ruang ekstrem.

photo
Asteroid. Ilustrasi - (Dailymail)

NEXT-C adalah mesin yang kuat dan tidak seperti roket yang membutuhkan sejumlah dorongan untuk mengangkat sesuatu dari gravitasi Bumi. Dalam hal ion drive, NEXT-0C juga unit yang sangat kuat, yakni sekitar tiga kali lebih kuat daripada drive ion NSTAR pada pesawat ruang angkasa NASA DAWN dan Deep Space One.

NEXT dapat menghasilkan daya dorong 6,9 kW dan daya dorong 236 mN. Mesin itu telah menghasilkan impuls total tertinggi dari semua mesin ion (17 MN.s).

Ketika mencapai asteroid biner Didymos, DART akan memiliki beberapa dukungan. Badan Antariksa Italia menyediakan LICIA (Light Italian CubeSat untuk pencitraan asteroid) untuk misi tersebut. LICIA merupakan enam kubus yang akan terpisah dari DART sebelum kontak dengan Didymos B.

LICIA akan menangkap gambar dampak dan puing-puing yang dikeluarkan dari tabrakan dan mengirimlannya kembali ke Bumi. Dampaknya diperkirakan akan mengubah kecepatan orbital Didymos B sekitar setengah milimeter per detik.

Itu akan mengubah periode rotasinya dengan jumlah yang cukup besar sehingga teleskop berbasis Bumi akan mendeteksinya. Selain itu, akan meninggalkan kawah di permukaan dengan lebar sekitar 20 meter (66 kaki).

Meskipun DART akan dihancurkan ketika berdampak, ESA sedang merencanakan misi tindak lanjut yang dinamakan Hera. Misi Hera dijadwalkan meluncur pada 2024 dan tiba pada 20267.

Hera akan menyelidiki dampak DART dan akan membawa serangkaian instrumen. Instrumen itu untuk mempelajari lebih lanjut tentang asteroid biner dan interior asteroid.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement