Ahad 29 Mar 2020 23:07 WIB

AP II : Bandara Tjilik Riwut Kalteng Beroperasi Normal

Bandara Tjilik Riwut masih melayani penerbangan secara normal.

Suasana terminal baru Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Kalimatan Tengah. AP II sekalu operator Bandara Tjilik Riwut menyatakan masih menjalankan operasional bandara secara normal.
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Suasana terminal baru Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Kalimatan Tengah. AP II sekalu operator Bandara Tjilik Riwut menyatakan masih menjalankan operasional bandara secara normal.

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- PT Angkasa Pura (AP) II Kantor Cabang Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, Kalimantan Tengah menyatakan hingga saat ini masih beroperasi normal dalam melayani penerbangan. Meskipun, sejumlah maskapai mengurangi frekuensi penerbangan.

Eksekutif General Manager (EGM) AP II Kantor Cabang Bandara Tjilik Riwut, Siswanto menyatakan, sesuai surat Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan bernomor HK.104/3/1/DRJU.KUM-2020, keputusan buka atau tutup bandara berada di kewenangan Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub. Sebagai operator bandara, AP II akan mengikuti keputusan Ditjen Perhubungan Udara sebagai regulator penerbangan sipil di Indonesia.

Baca Juga

Keputusan buka atau tutup bandara tentunya diperhitungkan secara matang oleh berbagai pihak selaku pemangku kepentingan, dengan juga melihat peran suatu bandara di suatu wilayah.

"Apabila ada kebijakan terbaru dari Kemenhub terkait dengan operasional bandara, maka sudah pasti akan kami jalankan," kata Siswanto, Ahad (29/3).

Sebelumnya ia menjelaskan, dampak yang dirasakan akibat wabah Covid-19, salah satunya pergerakan pesawat dan penumpang di Bandara Tjilik Riwut mengalami penurunan. Kondisi penerbangan, baik pergerakan pesawat dan penumpang terjadi penurunan hingga 50 persen.

Pada waktu normal, penerbangan baik yang datang maupun berangkat mencapai hingga 30 pergerakan. Namun, pada kondisi saat ini penerbangan datang dan keluar hanya tersisa 14 pergerakan.

Sedangkan penumpang juga sama, pada hari biasa atau waktu normal, baik yang datang maupun berangkat biasanya mencapai hingga 2.300-2.500 orang. Namun berdasarkan pantauan AP II, kini hanya ada sekitar 1.100 orang.

"Paling terkena dampaknya adalah rute penerbangan seperti Jakarta. Pada dasarnya semua rute masih tersedia, hanya saja frekeuensinya yang mengalami penurunan," ungkap Siswanto.

Adapun yang frekuensinya mengalami pengurangan, seperti maskapai Garuda dengan rute Palangka Raya-Jakarta, biasanya dua kali sehari kini menjadi satu kali. Lion Air rute Jakarta biasanya tiga kali per hari, kini menjadi satu atau dua kali per hari. Begitu juga dengan Citilink rute Surabaya, biasanya tiga kali dalam seminggu, sekarang hanya satu kali.

Sementara itu rute yang masih tersedia ke Palangka Raya saat ini, meliputi Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Solo, Balikpapan, Sampit dan Pangkalan Bun. Sedangkan Pontianak direncanakan akan dimulai pada April 2020 mendatang.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement