Ahad 29 Mar 2020 20:54 WIB

Ada 101 PDP dan 464 ODP di Sleman

Total meninggal dalam status PDP dua orang, sedangkan dua meninggal positif Covid-19.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Andri Saubani
Ruang Isolasi Khusus. Perawat memeriksa alat di ruang isolasi khusus Melati V di RSUP Sardjito, Yogyakarta, Senin (20/1).
Foto: Republika/ Wihdan
Ruang Isolasi Khusus. Perawat memeriksa alat di ruang isolasi khusus Melati V di RSUP Sardjito, Yogyakarta, Senin (20/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Orang dalam pengawasan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) di Kabupaten Sleman terus naik. Di satu sisi fakta itu mengkhawatirkan, tapi di sisi lain itu menandakan semakin banyak warga yang sudah diperika.

Data yang dihimpun Kabid Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit Dinas (P2P) Kesehatan Kabupaten Sleman, Novita Krisnaeni mengungkapkan, sudah 464 orang masuk kategori ODP. Sedangkan, 101 orang masuk kategori PDP.

Baca Juga

Angka ini memang cukup mengkhawatirkan mengingat ruang isolasi yang tersedia di luar yang ada di RSUP Dr Sardjito, cuma 35. Tetapi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo menekankan, angka PDP itu sendiri kumulatif.

"Ada yang sudah selesai isolasi di rumah sakit, ada yang masuk kategori PDP dengan gejala ringan terus dipulangkan oleh rumah sakit," kata Joko kepada wartawan, Ahad (28/3).

Selain itu, data Dinas Kesehatan menyampaikan sejauh ini sudah delapan orang yang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19. Total yang meninggal dalam status PDP ada dua orang, sedangkan dua lagi meninggal positif Covid-19.

Untuk orang-orang yang masuk kategori ODP, Joko menerangkan, tracing memang dilakukan sesuai panduan Kementerian Kesehatan. Yaitu, sebisa mungkin tetap dilaksanakan melalui telfon, dan secara fisik jika tidak memungkinkan.

"Bila tidak mungkin by phone baru kunjungan rumah pada saat pagi atau siang hari ketika ada sinar matahari," ujar Joko.

Dibandingkan kabupaten/kota lain di DIY angka itu memang terbilang tinggi. Terpisah, pada Sabtu (27/3), Sekretariat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengungkapkan, ada 154 orang yang sudah dilakukan tes swab.

Hasilnya, negatif 40 orang, positif 19 orang, satu sembuh dan tiga meninggal dunia. Sedangkan, 95 orang lain masih dalam proses menanti hasil pemeriksaan dan empat orang meninggal dunia selama proses tersebut.

"Pemda DIY lewat Dinas Kesehatan mendapatkan data ini setelah melakukan verifikasi ke seluruh rumah sakit rujukan," kata Wakil Ketua Sekretariat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Biwara Yuswantana, Sabtu (27/3).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement