Ahad 29 Mar 2020 18:10 WIB

Menteri Olahraga Italia: Serie A Awal Mei tak Realistis

Spadafora mengajukan rencana perpanjangan penundaan Serie A.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Agung Sasongko
Logo Serie A Liga Italia
Foto: forzaitalianfootball.com
Logo Serie A Liga Italia

REPUBLIKA.CO.ID,  ROMA -- Menteri Olahraga Italia Vincenzo Spadafora, mengungkapkan, pihaknya akan kembali mengajukan rencana perpanjangan penundaan kompetisi Liga Italia musim ini. Menurutnya, dengan kondisi penyebaran virus COVID-19 di Italia saat ini, tidak realistis kembali melanjutkan Serie A pada 3 Mei mendatang.

Sebelumnya, Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) sempat mengungkapkan rencana dan harapan, Liga Italia musim ini akan kembali bergulir pada awal Mei mendatang. Bahkan, FIGC mengaku telah membuat jadwal pertandingan yang baru bila nantinya kompetisi Serie A kembali bergulir pada awal Mei mendatang.

Namun, kemungkinan untuk kembali menggelar kompetisi Serie A pada awal Mei ini langsung ditutup oleh Spadafora. ''Para pemain di Serie A terbiasa untuk memeluk satu sama lain dan berbagi air minum. Saat ini, hal-hal tersebut justru harus dihindari. Karena itu, rasanya tidak realistis kembali menggelar kompetisi pada 3 Mei mendatang,'' ujar Spadafora kepada La Repubblica, Ahad (29/3).

Bahkan, Spadafora menegaskan, Kementerian Olahraga Italia akan mengajukan kembali perpanjangan masa penundaan semua kompetisi olahraga di Italia setidaknya hingga April mendatang. Perpanjangan masa penundaan kompetisi ini termasuk dengan melanjutkan penghentian sementara Liga Italia.

''Besok, saya akan mengajukan lagi proposal terkait penghentian semua kompetisi olahraga di semua level, setidaknya hingga akhir bulan depan. Namun, untuk sesi latihan persiapan Olimpiade, saya belum bisa memastikan, karena masih ada kemungkinan Olimpiade untuk digelar,'' tutur Spadafora.

Secara khusus, Kementerian Olahraga Italia, tutur Spadafora, berniat menggelontorkan dana bantuan sebesar 400 juta euro untuk membangkitkan kembali semangat olahraga di level amatir, tidak terkecuali di cabang olahraga sepak bola. ''Saya percaya, level amatir adalah salah satu mesin penggerak dunia olahraga untuk bisa bangkit lagi setelah masa krisis ini berakhir,'' ujar Spadafora.

Sementara untuk klub-klub besar di Liga Italia, Spadafora berharap, ada sejumlah perubahan, terutama dalam hal penggajian pemain, yang mencapai jutaan euro. ''Saya berharap ada keinginan untuk melakukan perubahan di klub-klub besar Serie A. Selama ini, mereka seperti berada dalam gelembung besar yang terpisah dari kondisi sebenarnya. Pertama mungkin dengan evaluasi penggajian pemain. Mereka harus mengerti, pasca krisis ini, kondisinya akan jauh berbeda,'' tutur Spadafora.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement