Ahad 29 Mar 2020 17:58 WIB

Warga Desa Patungan Lakukan Penyemprotan Disinfektan

Di Kabupaten Purbalingga, banyak warga desa berpatungan densifektan.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Agung Sasongko
Penyemprotan Dinsifektan. Ilustrasi
Foto: Thoudy Badai/Republika
Penyemprotan Dinsifektan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  PURBALINGGA -- Wabah Covid 19, membangkitkan semangat banyak warga desa untuk melakukan gotong royong. Di Kabupaten Purbalingga, banyak warga desa berpatungan untuk membuat dan membeli disinfektan  demi menjaga kondisi kesehatan.  Di Desa Grantung Kecamatan Karangmoncol, warga bahkan berpatungan untuk membuat alat penyemprotan disinfektan otomatis.

Kasi Pemerintahan Desa Grantung, Iwan Setiawan, menyebutkan alat semprot otomatis ini dibuat dengan biaya patungan dari pemerintah desa, masyarakat, dan CSR dari PT Janu. ''Alat semprot otomatis ini dipasang di jalan masuk menuju Desa Grantung. Bila ada kendaraan atau orang melalui jalan masuk ini, otomati alat semprot otomatis akan berfungsi dan menyemprotkan disinfektan pada kendaraan dan pengemudinya,'' jelasnya,

Menurutnya, alat semprot otomatis ini dibuat dengan biaya sekitar Rp 2,6 juta. Biaya tersebut, termasuk sistem infra merah sebagai alat deteksinya. ''Infra merah itu yang mendeteksi adanya kendaraan masuk,'' katanya.

Selain pembuatan penyemprotan otomatis, Iwan menyebutkan, warga juga bergotong royong untuk melakukan penyemprotan di ruang-ruang publik seperti masjid, musholla, sekolah, balai desa, serta ruang publik lainnya. ''Pengawasan pada pemudik, juga telah dilakukan untuk mengkarantina mandiri selama 14 hari,'' jelasnya.

Camat Karangmoncol, Juli Atmadi, mengatakan kegiatan penyemprotan disinfektan telah dilakukan semua desa di wilayah kecamatan Karangmoncol. Himbauan terkait dengan social distancing, penggunaan masker jika bepergian, pembelian makanan wajib dimakan di rumah, juga telah dilakukan pemerintah kecamatan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement