Ahad 29 Mar 2020 13:43 WIB

Tanggap Darurat Covid-19, SMAN Banua Terapkan E-Learning

Tidak ada aktivitas pembelajaran di sekolah hingga 5 April.

E-Learning (Ilustrasi)
Foto: Pixabay
E-Learning (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANUA -- Meningkatnya status 'Siaga Darurat Covid-19' menjadi 'Tanggap Darurat Covid-19' yang disampaikan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan pada Sabtu (21/3) berdampak pula pada kegiatan belajar mengajar semua satuan pendidikan di bawah pembinaan Disdikbud Kalsel termasuk SMAN Banua Kalsel Bilingual Boarding School.

Menanggapi hal tersebut, SMAN Banua mengambil langkah memajukan jadwal hari terakhir USBK Kelas 12 untuk mata pelajaran fisika serta prakarya dan kewirausahaan. SMAN Banua segera memulangkan semua siswa-siswinya pada hari yang sama dengan dikeluarkannya nota dinas sekolah perihal pemberitahuan perubahan sistem pembelajaran.

Mulai tanggal 23 Maret sampai 5 April 2020 diputuskan tidak ada aktivitas pembelajaran di sekolah. Kemudian, sekolah juga menekankan pada peserta didik SMAN Banua tetap melakukan social distancing seperti yang telah dihimbau sebelumnya.

SMAN Banua tetap mengadakan pembelajaran dan pembinaan bagi siswa dan siswinya dengan metode pembelajaran daring atau e-learning. Pihak sekolah juga memberikan panduan kegiatan peserta didik di rumah selama proses pembelajaran daring ini agar bisa menjalankan jadwal kegiatan yang telah disusun dengan harapan proses pendidikan di sekolah dan asrama masih bisa dilanjutkan. 

Aplikasi yang digunakan adalah situs pertemuan tatap muka daring Zoom. Perbedaan akses internet dan sarana yang dimiliki peserta didik yang satu dengan yang lain tak luput dari pertimbangan matang yang dilakukan sekolah. Pihak sekolah memberikan beberapa alternatif  jika siswa tidak bisa atau kesulitan mengakses situs pertemuan tatap muka daring Zoom dengan menggunakan Google Classroom atau Grup WhatsApp sebagai gantinya untuk masing-masing mata pelajaran. 

Tidak hanya menerapkan pembelajaran daring, SMAN Banua juga terus konsisten menggalakkan kegiatan literasi dengan adanya Literacy Time dimana siswa dan siswi disediakan bahan bacaan yang direkomendasikan setiap harinya. Selain membaca, mereka juga bisa menulis artikel selama kegiatan ini. 

Tidak hanya itu, pengawasan dan pembinaan juga tetap dilakukan oleh guru dan para pembina asrama agar peserta didik tetap semangat dan tidak jenuh selama masa #dirumahaja ini dengan tetap berkomunikasi dan mengadakan diskusi serta seminar motivasi daring.

Peran serta orang tua tentu sangat  dibutuhkan untuk mengontrol, membimbing, dan mengarahkan peserta didik dalam melaksanakan kegiatan di rumah. Sambutan positif ditunjukkan oleh orang tua sehubungan dengan pelaksanaan pembelajaran daring ini. 

“Menurut kami sebagai orang tua, dengan adanya pembelajaran daring ini Alhamdulillah sangat membantu kelancaran kelanjutan pembelajaran siswa. Selama di rumah siswa tidak ketinggalan pembelajaran dan bisa mengisi waktunya untuk tetap stay di rumah dengan belajar dan kegiatan yang tidak membuat jenuh," tutur Nia, salah satu orang tua murid kelas 10, dalam siaran persnya, Ahad (29/3).

Selain itu tanggapan positif juga datang dari para peserta didik. “Menurut saya e-learning yang diterapkan SMAN Banua sangat bermanfaat karena dapat mengisi waktu luang saya di rumah pada saat karantina dan tentu saja hal ini mendatangkan banyak manfaat seperti mengurangi kecanduan bermain dan hal-hal yang kurang bermanfaat," kata Ilham, seorang murid kelas 10.

Hal yang sama juga diutarakan murid lainnya, Dipa. "Menurut saya e-learning yang diterapkan oleh SMAN Banua sangat membantu. Setiap hari hampir selalu ada pertemuan online, yang membuat kita jadi lebih leluasa berinteraksi dengan guru jika ada materi yang kurang dipahami. Keterbatasan waktu yang diberikan nyatanya tidak membuat semangat kita turun," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement