Sabtu 28 Mar 2020 21:12 WIB

DIY Terima 5 Ribu APD dari Pemerintah Pusat

APD yang dikirim pemerintah pusat tidak lengkap

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Hiru Muhammad
Perawat mengenakan pakaian alat pelindung diri (APD) di Ruang Isolasi Infeksi Khusus (RIIK) untuk wabah Virus Corona.
Foto: Abdan Syakura/Republika
Perawat mengenakan pakaian alat pelindung diri (APD) di Ruang Isolasi Infeksi Khusus (RIIK) untuk wabah Virus Corona.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY menerima 5 ribu Alat Pelindug Diri (APD) dari pemerintah pusat. ADP ini akan dibagikan kepada masing-masing rumah sakit rujukan penanganan virus Corona (Covid-19) di DIY.

Wakil Ketua Sekretariat Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Biwara Yuswantana mengatakan, APD ini dibagikan sesuai dengan kebutuhan dan prioritas masing-masing rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di DIY. Stok APD ini diperkirakan hanya mencukupi untuk satu pekan ke depan.

"Kemarin kita sudah menerima seribu APD dan sudah kita distribusikan ke rumah sakit yang merawat PDP (Pasien Dalam Pengawasan), Hari ini datang 4 ribu dari BNPB," kata Biwara yang juga Kepala BPBD DIY tersebut di Kantor BPBD DIY, Yogyakarta, Sabtu (28/3).

Ia mengatakan, APD yang dikirim pemerintah pusat merupakan APD yang tidak lengkap. Dalam artian hanya baju astronot dan penutup sepatu. "Persediaan sarana medis yang menipis adalah sarung tangan panjang dan masker N95," kata Biwara.

Untuk itu, pihaknya tengah mengajukan pengadaan untuk kebutuhan APD lengkap. Penambahan pengadaan APD ini berdasarkan data yang sudah dihimpun dari seluruh rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di DIY.

Pengajuan pengadaan APD di DIY ini melalui Anggaran Belanja Tak Terduga yakni Rp 9,2 miliar. Pengadaan APD ini diperkirakan untuk kebutuhan satu bulan mendatang.

"Melalui Belanja Tak Terduga kita ajukan APD lengkap dalam rangka tanggap darurat bencana ini sekitar 18.400-an APD. Itu diharapkan bisa meningkatkan stok (APD). Sehingga bisa lebih panjang dengan proyeksi untuk kebutuhan satu bulan," ujarnya.

Per 28 Maret 2020 ini, total sudah 154 orang diperiksa terkait Covid-19 di DIY. 40 orang dinyatkan negatif, sementara 19 orang positif dengan satu kasus dinyatakan sembuh dan tiga kasus meninggal dunia.

"Masih dalam proses (laboratorium) 95 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) meninggal dunia dengan hasil laboratorium belum keluar ada empat orang," ujar Biwara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement