Sabtu 28 Mar 2020 17:22 WIB

'Virus Corona Tantangan Terbesar Sepak Bola Abad Ini'

Target untuk kembali melaksanakan kompetisi pada 3 Mei mendatang diragukan.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.
Foto: CDC via AP, File
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Seluruh laga sepak bola di dunia saat ini mengalami penundaan akibat virus corona. Angka kematian di seluruh dunia akibat virus SARS-CoV-2 ini mencapai 25 ribu orang.

Dari jumlah tersebut, sembilan ribu diantaranya ada di Italia. Ini menjadikan Italia sebagai negara dengan dampak terburuk dari virus corona. 

Target untuk kembali melaksanakan kompetisi pada 3 Mei mendatang pun diragukan oleh ketua Federasi Sepak Bola Italia, Grabiele Gravina dan Menteri Olahraga Italia, Vincezo Spadafora.

Presiden Juventus, Andrea Agnelli memperingatkan pandemik virus corona sebagai tantangan terbesar yang harus dihadapi sepak bola abad ini. Pria yang juga menjabat sebagai ketua Asosiasi Klub Eropa (ECA) ini pun memperingatkan klub sepakbola untuk menghadapi ancaman yang ada dihadapannya. Dalam surat yang dirilis ECA, Agnelli memperingatkan ada hambatan jika penundaan ini terus berlanjut. 

"Kami, para eksekutif sepak bola memiliki tanggung jawab atas kesejahteraan dan keberlangsungan klub yang kita kelola dalam menghadapi ancaman eksistensial yang nyata," kata Agnelli seperti dikutip dari Mirror, Sabtu (28/3).

"Dengan sepak bola sekarang sedang tersendat, demikian juga pendapatan kami untuk membayar pemain, staf dan biaya operasional lainnya," ujar pria yang turut melakukan isolasi setelah pemain Bianconerri, Paulo Dybala positif virus corona.

Menurut dia, tidak ada yang kebal dan penempatan waktu yang hakiki dalam masalah ini. Sehingga, hal tersebut menimbulkan keprihatinan ECA dan menjadi tantangan terbesar yang pernah dihadapi industri sepak bola.

"ECA sedang meninjau cara untuk melanjutkan kompetisi sepak bola di tingkat domestik dan Eropa, hal ini untuuk membantu pengelolaan keuangan klub khususnya dalam masa krisis sosial dan ekonomi saat ini," kata Agnelli.

Tidak hanya Liga Italia yang mengalami penundaan. Kompetisi besar di seluruh Eropa juga vakum. Bahkan final Euro 2020 terpaksa ditunda selama setahun dan Olimpiade Tokyo 2020 pun diundur hingga 2021 mendatang.

"Diskusi terus dilakukan untuk pendekatan kepada lisensi UEFA dan peraturan FFP dalam menghadapi krisis saat ini," kata Agnelli.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement