Sabtu 28 Mar 2020 13:56 WIB

Laboratorium IPB Diharapkan Jadi Tempat Penelitian Covid-19

Rektor IPB Arief Satria mengaku Laboratorium Litbangkes IPB telah siap digunakan.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Nidia Zuraya
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim (kiri).
Foto: Republika/Nugroho Habibi
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Laboratorium Institut Pertanian Bogor (IPB), Jawa Barat (Jabar) diharapkan menjadi tempat penelitian dan pengembangan kesehatan (Litbangkes), dalam upaya penanganan virus corona (Covid-19) yang semakin mewabah terutama di wilayah Jawa Barat. Hal tersebut dicetuskan oleh Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, yang mengaku telah mengajukan usulan tersebut ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Koordinasi dengan Rektor IPB telah kami lakukan, untuk manfaatkan salah satu laboratorium (IPB) untuk menjadi cabang bangkesnya (Litbangkes) Jabar di Kota Bogor," kata Dedie seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (28/3).

Baca Juga

Namun diakuinya proses administrasi perlu dilakukan agar laboratorium tersebut bisa segera digunakan, disisi lain pihak IPB sejauh ini telah menyetujui pasalnya perlu ada penanganan yang komprehensif terkait Covid-19.

"Pada prinsipnya (Dinas Kesehatan Jabar) oke, tapi harus ditempuh proses administrasi, jadi butuh waktu. Mudah-mudahan 1-3 hari ke depan kita bisa pastikan laboratorium IPB bisa dipakai," ujarnya.

Sementara itu, Rektor IPB Arief Satria mengaku Laboratorium Litbangkes IPB telah siap digunakan, tinggal menunggu penunjukkan baik dari Pemerintah Kota Bogor maupun Pemerintah Provinsi Jabar.

Arief juga menyatakan fasilitas dan para ahli yang mumpuni tersedia di kampus IPB, sehingga akan mengurangi antrean pemeriksaan massal (rapid test) Covid-19 khususnya di wilayah Bogor. Hingga saat ini, beberapa pemerintah daerah telah meminta bantuan laboratorium IPB terkait penanggulangan wabah tersebut.

"Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mulai membuka komunikasi untuk bekerjasama dengan IPB dalam upaya pencegahan masalah Covid-19," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement