Sabtu 28 Mar 2020 09:29 WIB

Wakil Ketua PDIP Jabar Meninggal Akibat Covid-19

Gatot Tjahyono meninggal akibat Covid-19 setelah dirawat di RSHS Bandung.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Indira Rezkisari
Ilustrasi virus Covid-19. Wakil Ketua PDIP Jabar, Gatot Tjahyono, meninggal akibat Covid-19.
Foto: CDC via AP, File
Ilustrasi virus Covid-19. Wakil Ketua PDIP Jabar, Gatot Tjahyono, meninggal akibat Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Ketua PDIP Jawa Barat, Gatot Tjahyono, meninggal dunia di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Almarhum meninggal setelah menjalani perawatan karena Covid-19.

Gatot dimakamkan pagi ini di Tempat Pemakaman Umum Sirnaraga. Berdasarkan informasi, Gatot meninggal sekitar pukul 22.20 WIB, Jumat (27/3).

Baca Juga

Berbagai infomasi sempat ramai di media sosial menyebut Gatot meninggal dunia sebelum pukul 22.20 WIB.  Bahkan sejumlah kerabat di DPRD Jabar pun menggungah ucapan bela sungkawa.

Kemudian muncul kabar Gatot masih hidup, tak lama setelah informasi itu menyebar. Simpang siur informasi berakhir dengan konfirmasi dari keluarga.

"Izinkan kami dari keluarga menyampaikan beberapa hal. Kondisi pertama kali yang dirasakan oleh ayah kami dialami sejak tgl Senin 16 Maret 2020 yang kami duga adalah DBD atau typhus dan kami pun melakukan perawatan di RS Borromeus. Hari berganti hari papa pun berangsur membaik dengan trombosit naik, nafsu makan membaik walaupun demamnya tidak turun turun akhirnyaa kami melakukan CT Scan dan mendapatkan diagnosa bahwa kemungkinan ayah kami mendapatkan wabah Covid-19. Setelah kami berdiskusi oleh banyak pihak, malam itu juga Kami pindahkan ke RSHS," demikian isi pernyataan keluarga yang beredar.

Informasi tersebut dibenarkan oleh salah satu kerabat Gatot, Yoga Mahardika. Ia memastikan kabar mengenai meninggalnya Gatot benar adanya.

"Betul (informasi ini). Adyesa Kevindra Albari adalah anaknya, sepupu langsung saya," kata Yoga.

Dalam informasi di WhatsApp, Adyesa Kevindra Albari mewakili keluarga menyampakan, sang ayah punya semangat untuk bisa bangkit dari penyakit yang menimpanya setelah terpapar Covid-19. Bahkan detak jantung Gatot sempat dua kali berhenti.

"Dua kali pula kami mendapatkan berita ayah kami telah berpulang ke Rahmatullah. Tetapi di hari ini, tgl 27 Maret 2020, perjuangan pun harus menemui waktu terakhirnya, ayah kami pun terpaksa menyerah dengan segala penyakit yang ada," papar Adyesa.

Adyesa berterimakasih kepada semua pihak mulai dari keluarga, para dokter, teman, dan sahabat yang telah berusaha dan berikhtiar untuk melakukan berbagai macam pengobatan untuk kesembuhan beliau. "Akan tetapi Allah menghendaki lain," katanya.

Atas bantuan dari Bapak Gubernur dan berbagai pihak, kata Adyeas, keluarga sudah melakukan tes Covid-19 melalui Dinas Kesehatan Jabar dan hasilnya sebagian keluarga almarhum Gatot ada yang positif dan negatif. Berdasarkan anjuran dokter spesialis, keluarga diminta langsung melakukan isolasi mandiri.

"Dan sekarang ada yang telah melewati masa inkubasi 2 minggu ada yang 1 minggu lebih dan Alhamdulillah kami sekeluarga tidak mendapatkan gejala yang berarti," paparnya.

"Atas nama keluarga besar almarhum, saya memohonkan doa dari jauh, semoga segala dosa-dosa almarhumah diampuni serta amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT. Amin Ya Rabbal Alamin," tutur Adyesa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement