Sabtu 28 Mar 2020 01:34 WIB

Dampak Corona, Kunjungan Wisatawan ke Lampung Merosot

Kunjungan wisatawan ke Lampung merosot karena corona.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Muhammad Hafil
  Dampak Corona, Kunjungan Wisatawan ke Lampung Merosot. Foto: Pawang gajah memberi minum gajahnya usai di lepas liarkan di Taman Nasional Way Kambas, Lampung, Rabu (2/12). Taman Nasional Way Kambas merupakan tempat wisata yang menarik karena menawarkan kegiatan wisata khusus.
Foto: Antara
Dampak Corona, Kunjungan Wisatawan ke Lampung Merosot. Foto: Pawang gajah memberi minum gajahnya usai di lepas liarkan di Taman Nasional Way Kambas, Lampung, Rabu (2/12). Taman Nasional Way Kambas merupakan tempat wisata yang menarik karena menawarkan kegiatan wisata khusus.

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDAR LAMPUNG – Dampak virus corona (covid-19), kunjungan wisatawan lokal dan manca negara ke destinasi wisata di Kabupaten Lampung Selatan turun drastis. Biasanya, wisatawan lokal dan asing berkunjung ke kawasan Pulau Sebesi menikmati pemandangan Gunung Anak Krakatau (GAK) dan Pulau Umang Umang.

Keterangan warga Pulau Sebesi, wisatawan asing sudah tidak ada lagi yang berkunjung ke kampungnya, sejak merebaknya virus corona sejak Januari hingga Maret 2020. Sedangkan wisatawan lokal juga mengalami penurunan sejak virus corona mulai masuk ke Indonesia, dan terus menurun.

“Kalau sekarang orang asing sudah tidak ada lagi yang datang ke Pulau Sebesi. Mereka biasanya mau melihat Gunung Krakatau, juga berlibur di Pulau Umang Umang,” kata Arifin (57 tahun), tokoh masyarakat Pulau Sebesi kepada Republika belum lama ini.

Arifin biasa menjadi pendamping wisatawan asing dan wisatawan lokal khususnya dari kalangan akademisi, mengunjung wilayah dekat Gunung Anak Krakatau. Selain itu, di Pulau Sebesi juga terdapat penginapan yang representatif bagi wisatawan untuk bermalam beberapa hari.

Menurut Arifin, sepinya wisatawan baik yang datang melalui Pantai Charita, Anyer, Banten, atau juga melalui Dermaga Canti (Rajabasa, Lampung Selatan), karena tersebarnya virus korona. “Sekarang ini, tiga bulan terakhir, Pulau Sebesi sepi dari wisatawan,” ujarnya.

Biasanya, ujar dia, setiap pekan dapat dipastikan ada wisatawan asing dan lokal dari luar Lampung, baik untuk berlibur maupun melakukan riset. Pasalnya, Pulau Sebesi dekat dengan GAK dan juga terdapat banyak destinasi wisata alam dan bawah laut.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lampung Selatan Rini Ariasih mengatakan, penurunan jumlah wisatawan terjadi di seluruh Indonesia termasuk di Lampung Selatan, sebagai dampak virus corona.

Ia mengklaim untuk wisatawan lokal yang berkunjung ke destinasi wisata yang ada di Lampung Selatan masih normal. Sebab, pada moment-moment tertentu wisawatawan lokal masih ada yang melakukan kunjungan ke destinasi wisata.

Menurut dia, sangat beralasan bila wisatawan asing mengalami penurunan karena dampak virus korona yang sudah mendunia. Biasanya, ujar dia, hotel dan penginapan di Lampung Selatan banyak dihuni wisatawan asing yang mau berlibur di Kabupaten Lampung Selatan.

Hal sama dirasakan pengelola Kapal Motor Penumpang di Dermaga Canti. Menurut Robi, awak KMP rute Canti – Dermaga Desa Tejang (Pulau Sebesi), biasanya selalu ada saja orang asing yang menyeberang ke ingin berwisata ke Pulau Sebesi.

“Sudah tiga bulan ini, sepertinya tidak ada lagi orang asing datang ke Pulau Sebesi. Mungkin karena corona, saya juga tidak tahu. Tapi kalau penumpang biasa masih normal,” katanya. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement