Jumat 27 Mar 2020 15:08 WIB

Pemprov Jateng Siap Distribusikan 8.400 Alat Rapid Test

Petugas medis akan menerapkan sistem jemput bola

Rep: bowo pribadi/ Red: Hiru Muhammad
Petugas medis menunjukkan sampel darah wartawan saat menjalani Tes Diagnostik Cepat (Rapid Diagnostic Test) Covid-19 di Ruang Tengah Balaikota Bandung, Kota Bandung, Jumat (27/3). Sedikitnya 37 wartawan dari berbagai media massa menjalani Tes Diagnostik Cepat (Rapid Diagnostic Test) Covid-19 untuk memastikan tidak terpapar virus Corona (Covid -19) setelah Wakil Walikota Bandung dinyatakan positif Covid-19 pada Senin (23/3)
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas medis menunjukkan sampel darah wartawan saat menjalani Tes Diagnostik Cepat (Rapid Diagnostic Test) Covid-19 di Ruang Tengah Balaikota Bandung, Kota Bandung, Jumat (27/3). Sedikitnya 37 wartawan dari berbagai media massa menjalani Tes Diagnostik Cepat (Rapid Diagnostic Test) Covid-19 untuk memastikan tidak terpapar virus Corona (Covid -19) setelah Wakil Walikota Bandung dinyatakan positif Covid-19 pada Senin (23/3)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG—-Pemprov Jawa tengah telah menerima bantuan 8.400 alat rapid test Covid-19 yang akan didistribusikan dalam waktu dekat. Perlengkapan medis tersebut kini telah berada di gudang obat milik Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah di Tambak Aji Ngaliyan Semarang.

Menurut rencana, hari Jumat (27/3) ini peralatan tersebut akan segera didistribusikan ke daerah dengan jumlah  orang dalam pengawasan (ODP) terbanyak di Provinsi Jawa Tengah. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat memeriksa bantuan alat tes cepat ini juga menegaskan, pemeriksaan menggunakan rapid test akan diprioritaskan kepada mereka yang berstatus ODP.

Untuk itu, masyarakat Jawa Tengah yang dalam kondisi sehat, diminta tidak usah berbondong- bondong mendatangi rumah sakit dan rame- rame minta dilakukan test cepat Corona. “Saya minta, masyarakat yang sehat tenang saja. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah akan berkonsentrasi dahulu pada mereka (warga) yang telah dinyatakan berstatus ODP,” tegasnya.

Metode yang akan digunakan dalam pelaksanaan tes cepat ini adalah jemput bola.  Petugas yang akan melakukan pengecekan menggunakan rapid test bakal mengunjungi rumah-rumah warga yang dinyatakan ODP.

Sehingga, warga yang sejauh ini telah berstatus OPD juga tidak perlu tergesa mendatangi rumah sakit. Namun tetap di rumah saja karena Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah sudah memiliki datanya.

Lagi pula warga yang berstatus OPD ketentuannya memang harus melakukan karantina mandiri di rumah. “Maka percayakan petugas kami yang akan jemput bola ke rumah dan melayani semuanya," kata Ganjar.

Setelah alat bantuan ini didistribusikan, maka dalam waktu sehari pengecekan bisa selesai. “Itu cepat kok, target satu hari selesai. Paling lambat dua hari, biar cepat diketahui hasilnya dan dilakukan tindakan selanjutnya,” tambahnya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo mengatakan, 8.400 alat tes cepat tersebut tiba di terima Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah pada Kamis (26/3) sore kemarin.

Mengenai mekanisme pembagiannya, Yulianto menjelaskan, akan dilakukan distribusi ke daerah yang memiliki jumlah ODP melalui dinas kesehatan kabupaten kota masing-masing. Berdasarkan data akumulasi jumlah ODP yang ada di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, saat ini mencapai 3.638 orang yang tersebar di beberapa kabupaten/ kota di Jawa Tengah.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement