Jumat 27 Mar 2020 12:48 WIB

Ibnu Shayyad: Aku Mengetahui Dimana Dia (Dajjal) Berada

Dia pun mengeluhkan kondisinya kepada Abu Sa’id Al Khudri

Red: A.Syalaby
Hari Kiamat (Ilustrasi)
Hari Kiamat (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Sepeninggal Rasulullah SAW, Ibnu Shayyad memutuskan untuk memeluk agama Islam. Meski demikian, dia masih dijauhi. Ketika dia ikut pergi menunaikan haji dan umrah bersama dengan rombongan para sahabat, dia mendekati Abu Sa’id Al Khudri.

Ibnu Shayyad meletakkan barang perbekalannya bersama dengan barang Abu Sa’id. Dia pun mengeluhkan kondisinya kepada Abu Sa’id. 

“Wahai Abu Sa’id, aku ingin mengambil tali lalu aku gantungkan di pohon kemudian aku gantung diri karena yang dikatakan banyak orang terhadapku. Wahai Abu Sa’id, siapa yang tidak mengetahui hadis  Rasulullah SAW. Kalian wahai kaum Anshar, tidaklah samar bagi kalian. Bukankah kalian termasuk yang paling tahu hadis Rasulullah SAW? Bukankah ia pernah bersabda bahwa ia (Dajjal) kafir, sementara aku Muslim? Bukankah Rasulullah SAW besabda bahwa ia (Dajjal) mandul, sementara aku punya anak? Dan aku tinggalkan ayahku di Madinah. Bukankah Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa ia (Dajjal) tidak bisa memasuki Madinah dan Makkah sementara aku telah meninggalkan Madinah dan sekarang aku hendak ke Makkah? 

Abu Sa’id pun hampir menerima alasan yang disampaikan Ibnu Shayyad. Namun, Ibnu Shayyad kemudian melanjutkan perkataannya. “Ingat, demi Allah aku mengetahuinya (Dajjal). Aku mengetahui kelahirannya dan posisi sekarang dia berada. Abu Sa’id kemudian menjawab, “Celakalah kau sepanjang hari ini.” (HR Muslim 2927). Dalam riwayat lain dikatakan jika Ibnu Shayyad tidak menolak jika dia menjadi Dajjal. 

Sebagian ulama menyatakan jika Abu Shayyad memang adalah Dajjal. Umar bin Khattab bahkan pernah bersumpah jika lelaki tersebut Dajjal. Sumpahnya dilontarkan di hadapan Rasulullah SAW dan beliau tidak menyanggah dan tidak mengiyakannya. Pendapat ulama lainnya mengatakan jika Ibnu Shayyad hanyalah dukun. Bukan berstatus sebagai Dajjal.

Ibnu Shayyad sendiri dilaporkan tewas dalam sebuah peperangan pada masa kekhalifahan Umayyah. Namun, jasadnya tidak pernah ditemukan.

 

 

sumber : Dialog Jumat
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement