Jumat 27 Mar 2020 09:49 WIB

Pesantren Tebuireng Sediakan 15 Bus Pulangkan Santri

Pesantren Tebuireng menjadi tempat belajar bagi sekitar 4.000 santri putra dan putri.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Suasana Pesantren Tebuireng saat pemakaman Gus Sholah.
Foto: Republika/ Wihdan
Suasana Pesantren Tebuireng saat pemakaman Gus Sholah.

REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Santri Pondok Pesantren Tebuireng di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, dipulangkan ke daerah asal masing-masing sebagai bagian dari upaya mencegah dan meminimalkan risiko penularan virus corona atau Covid-19.

"Kami sediakan 15 bus untuk kepulangan para santri. Di setiap bus juga disediakan pendamping dari pengurus pondok untuk memastikan mereka sampai tujuan," kata Azwani, pengurus Pondok PesantrenTebuireng, usai pemberangkatan rombongan bus pengangkut santri di lapangan parkir Pesantren Tebuireng, Jumat (27/3).

Santri yang dipulangkan menggunakan bus, menurut dia, kebanyakan berasal dari luar Jawa Timur. Pengasuh pondok pesantren, KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin, serta pengurus pesantrenlain menghadiri acara pelepasan pemberangkatan santri ke daerah asal.

Sebelum berangkat, bus-bus pengangkut santri Tebuirengdisterilisasi. Petugas pesantren yang ditugasi mendampingi santri pulang juga sudah dibekali dengan cairan pembersih tangan serta obat-obatan untuk keperluan santri. Azwani mengatakan, pondok pesantren sudah mulai memulangkan santri sejak Rabu (25/3).

Khusus untuk santri yang tinggal di wilayah Jawa Timur, orang tua mereka harus datang menjemput ke pondok pesantren. Pengurus pondok pesantren tidak mengizinkan santri naik angkutan umum sendiri. Pengurus pesantren ingin memastikan para santri aman dan selamat sampai tujuan.

"Teman-teman santri yang wilayah Jatim, yang dekat-dekat dijemput oleh keluarga. Syarat wajib dijemput. Untuk yang mulai Jumat ini sampai Minggu untuk santri yang dari luar Provinsi Jatim ini kebanyakan santri dari Jawa Tengah, Jawa Barat, dan beberapa daerah lain. Yang Sumatra kemarin saja di Batam harus dikarantina," kata Azwani.

Pondok Pesantren Tebuireng berkoordinasi dengan pondok pesantren lain di wilayah Kabupaten Jombang guna mencegah terjadinya kemacetan karena pemulangan santri secara bersamaan oleh beberapa pesantren.

Pesantren Tebuireng menjadi tempat belajar bagi sekitar 4.000 santri putra dan putri. Menurut Azwani, kegiatan belajar mengajar di pondok pesantren akan dimulai kembali setelah wabah Covid-19 berakhir.

"Ini diliburkan mulai Rabu dan batas waktunya tidak ada. Untuk kembali ke pesantren, sudah ada grup WhatsApp khusus wali santri, jadi tanggal berapa santri kembali ke pesantren akan diinformasikan," kata diaAzwani.

Pengurus Pondok Pesantren Tebuireng sudah mengerahkan petugas untuk membersihkan kompleks pesantren dan menyemprotkan disinfektan di kawasan pesantren.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement