Jumat 27 Mar 2020 07:45 WIB
Jokowi

Kenangan Umrah Bersama Jokowi pada Tahun 2014

umrah bersama Jokowi

Oleh: Muhammad Subarkah, Jurnalis Republika dan Penulis Buku Tawaf Bersama Rembulan.

"Capek bukan main. Tiga malam saya tak tidur!" Pernyataan ini dikatakan seorang wartawan senior ketika menceritakan pengalamannya pergi umrah bersama Joko Widodo (Jokowi) beberapa hari menjelang pilpres 2014. Sang wartawan ini ditugasi kantornya untuk meliput seluruh aktivitas mantan wali kota Solo dan mantan gubernur DKI Jakarta itu.Kebetulan, selama ini dia bergelut dalam isu politik. Wilayah liputannya adalah Gedung Parlemen Senayan, Jakarta.

Menurut dia, persiapannya untuk pergi ke Ka'bah bersama Jokowi memang telah diketahuinya sebelum ajang debat presiden periode terakhir. Jokowi menyelesaikan debat itu beberapa saat menjelang tengah malam, 5 Juli 2014. Beda nasib dengan Jokowi yang setelah debat selesai kemudian bisa pulang untuk istirahat, si wartawan ini malah dikejar deadline untuk segera menyelesaikan penulisan berita acara itu.

"Praktis, saya baru bisa pulang sekitar pukul 02.00 dini hari. Sampai di rumah sekitar satu jam kemudian," kata si wartawan yang mengaku tinggal di pinggiran selatan Ibu Kota.

Sesampai di rumah, dia pun tak sempat tidur lagi. Dia harus berkemas mempersiapkan segala sesuatu yang akan dibawa untuk meliput peristiwa umrah bersama rombongan Jokowi tersebut. Apalagi, pada sore hari sebelumnya dia pun sudah diberi pemberitahuan dari pihak kepala rombongan umrah itu agar sudah berada di Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 10.00 WIB.

Tawaf Bersama Rembulan - BukaBuku.com - Toko Buku Online

Maka, supaya aman, dia memustuskan berangkat pagi-pagi sekali karena jalanan Jakarta pada saat itu dipastikan akan selalu macet secara luar biasa. Dia khawatir waktu tempuh perjalanan dari rumah ke bandara akan molor waktunya hingga lebih tiga jam. Dengan demikian, wartawan ini pun hanya bisa "tidur ayam", baik tidur sebentar di rumah maupun tidur dalam mobil ketika ke bandara.

Kerasnya tekad untuk ikut rombongan Jokowi ini dibuktikan saat dia bisa memenuhi perintah kepala rombongan agar sudah sampai di bandara pada pukul 10.00 WIB. Apalagi, dia pun merasa sudah siap mental untuk begadang karena dalam briefing kepada wartawan yang akan pergi ke Makkah, semuanya sudah dipesankan, yaitu bila ingin ikut rombongan umrah itu, mereka harus siap tidak cukup tidur. Pesan itu juga ada tambahannya; maka pintar-pintarlah mencari kesempatan tidur!

"Akibat pesan itu maka saya sudah punya rencana. Begitu naik mobil atau dalam pesawat, saya harus bisa tidur. Sayangnya, ketika dipraktikkan, hal itu ternyata susah sekali," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement