Jumat 27 Mar 2020 05:51 WIB

Pusat Layanan Covid-19 RSMH Palembang Buka 24 Jam

PDP disarankan untuk dirawat (isolasi).

Pusat Layanan Covid-19 RSMH Palembang Buka 24 Jam. Petugas Rumah Sakit Umum Moehamad Hoesin (RSMH) Palembang menyiapkan ruangan isolasi tekanan rendah di salah satu bagian RSMH Palembang, Sumsel.
Foto: Antara/Feny Selly
Pusat Layanan Covid-19 RSMH Palembang Buka 24 Jam. Petugas Rumah Sakit Umum Moehamad Hoesin (RSMH) Palembang menyiapkan ruangan isolasi tekanan rendah di salah satu bagian RSMH Palembang, Sumsel.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Rumah Sakit Umum Pusat Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang mulai membuka pusat layanan terpadu 24 jam untuk masyarakat yang ingin berkonsultasi terkait gejala dan informasi perkembangan Covid-19. Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging (PIE) RSMH Palembang, Sumsel Zen Ahmad mengatakan pusat layanan terpadu berada di Gedung Unit Gawat Darurat dan dibuat sebagai peningkatan kesiapsiagaan menghadapi Covid-19.

"Jika ingin tahu apa itu Covid-19, bagaimana pencegahannya, apa saja yang harus dilakukan di rumah maka di sinilah tempatnya, daripada bingung baca media sosial yang banyak hoaks," ujar Zen, Kamis (26/3).

Baca Juga

Terdapat dua ruangan yang disediakan RSMH, yakni satu ruangan untuk konsultasi kesehatan bagi warga yang khawatir, namun tidak memiliki gejala Covid-19 dan satu ruangan untuk orang dengan gejala Covid-19.

Orang dengan gejala Covid-19 akan diklasifikasikan menjadi Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pemantauan (PDP). Jika dinyatakan ODP maka warga tersebut diizinkan pulang dengan lebih dahulu dimasukkan ke dalam daftar ODP agar diperiksa berkala oleh dinkes setempat.

"Tetapi jika dinyatakan PDP maka kami sarankan untuk dirawat (isolasi)," ujar Zen.

Ia meminta masyarakat tetap tenang, namun terus waspada dengan mengikuti anjuran-anjuran pemerintah dalam meminimalisasi penyebaran Covid-19, selain itu masyarakat perlu memahami gejala-gejala Covid-19 terutama yang berhubungan ODP dan PDP. Ia menjelaskan ODP umumnya memiliki satu gejala flu saja, bisa batuk, demam, hidung bocor, sesak napas, atau pilek yang timbul dalam 14 hari setelah pulang dari daerah transmisi lokal seperti Jakarta, Bandung, Depok dan Surabaya.

Sedangkan PDP umumnya memiliki satu gejala disertai demam, bisa flu-demam, demam-batuk, demam-pilek, atau demam-sesak napas yang juga timbul 14 hari setelah pulang dari area transmisi lokal. "PDP harus diisolasi, nanti dikelompokkan lagi berdasarkan ada tidaknya pneumonia," kata Zen.

Saat ini, Sumsel memang berstatus siaga Covid-19, namun dari sisi penyebaran menurutnya Sumsel masih pada kategori daerah terjangkit, yakni PDP positif Covid-19 terinfeksi dari luar Sumsel. "Jika ada satu saja PDP tertular dari sesama PDP di Palembang atau Sumsel, maka statusnya berubah menjadi daerah transmisi lokal," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement