Jumat 27 Mar 2020 00:39 WIB

Pedagang Sekitar Bandara Sentani Keluhkan Sepinya Pembeli

Bandara Sentani ditutup hingga 9 April.

Pedagang Sekitar Bandara Sentani Keluhkan Sepinya Pembeli.
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Pedagang Sekitar Bandara Sentani Keluhkan Sepinya Pembeli.

REPUBLIKA.CO.ID, SENTANI -- Para pelaku usaha pedagang kios, pinang dan rumah toko (ruko) yang berjualan di sekitar kawasan Bandar Udara Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua mengeluhkan sepinya pembeli pascapenutupan sementara aktivitas penerbangan. Langkah tersebut dilakukan Gubernur Papua Lukas Enembe dalam upaya pencegahan virus corona mulai 26 Maret hingga 9 April 2020.

"Tidak seperti biasanya, kalau Bandara Sentani beroperasi biasa banyak peumpang yang belanja di kios, kebanyakan mereka beli air minum dan makanan ringan," kata Suhartono, salah satu pedagang kios di kawasan tersebut, Kamis (26/3).

Baca Juga

Suhartono mengatakan namun setelah keputusan penutupan sementara Bandara Sentani pembeli mulai menurun dan berdampak turunnya pendapatan. Ia mengaku, kiosnya menjual beragam jenis makanan ringan, biskuit, cokelat, beragam jenis minuman botol ukuran besar dan kecil.

Hal serupa juga disampaikan, Hasni salah satu pemilik rumah toko di sekitar jalan keluar Bandara Sentani. Menurut dia, pembeli di ruko miliknya mulai berkurang sejak ada keputusan penghentian sementara penerbangan penumpang pesawat dan keputusan Pemerintah Kabupaten Jayapura yang melarang warga mengurangi aktivitas di luar rumah akibat wabah virus corona.

"Parahnya lagi, saat penutupan sementara Bandar Udara Sentani, nyaris tidak ada lagi orang yang belanja," ujarnya.

Biasanya, ruko miliknya ramai didatangi penumpang pesawat yang hendak berangkat untuk belanja makanan ringan. "Biasanya penumpang membeli biskuit dan rokok untuk dibawa berangkat," ujarnya

Keluhan sepinya pembeli juga disampaikan Mama Mina, salah satu pedagang pinang yang setiap hari berjualan pinang di trotoar jalan keluar Bandara Sentani. "Kalau Bandara Sentani beroperasi itu saya punya pinang laris manis. Banyak orang-orang Papua yang mau berangkat yang singgah untuk beli pinang," katanya.

Namun, menurut dia, semenjak hari pertama penutupan Bandara Sentani, pembeli menurun dari pagi sampai sore ini sepi pembeli.

Sebelumnya, pada Selasa (24/3) Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan, mulai 26 Maret hingga 9 April 2020, akses orang atau penumpang baik melalui laut maupun udara akan ditutup sementara, guna mencegah penyebaran virus corona di Papua. Pada Rabu (25/3), pejabat sementara GM Bandara Sentani Anthonius Praptono mengatakan Otoritas Bandara Sentani,Papua, menutup sementara aktivitas angkutan penumpang. Hari pertama penutupan sementara aktivitas angkutan penumpang, kawasan Bandara Sentani tampak sunyi karena ketiadaan pelayanan penumpang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement