Kamis 26 Mar 2020 17:14 WIB

Rusunawa Unsil Tasik Disiapkan untuk ODP Covid-19

Kondisi bangunan rusunawa Universitas Siliwangi disebut 90 persen siap digunakan.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Yudha Manggala P Putra
Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman meninjau rusunawa Universitas Siliwangi di Kecamatan Mugarsari, Kecamatan Tamansari, Kamis (26/3). Rusunawa itu direncanakan menjadi tempat isolasi ODP Covid-19.
Foto: Dok Diskominfo Kota Tasikmalaya
Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman meninjau rusunawa Universitas Siliwangi di Kecamatan Mugarsari, Kecamatan Tamansari, Kamis (26/3). Rusunawa itu direncanakan menjadi tempat isolasi ODP Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya menyatakan rumah susun sewa (rusunawa) Universitas Siliwangi (Unsil) yang berlokasi siap untuk dijadikan tempat penanganan terkait Covid-19. Bangunan yang berlokasi di Kelurahan Mugarsari, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, itu dinilai representatif untuk tempat isolasi.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan mengatakan, pihaknya telah melakukan survei langsung ke lokasi pada Kamis (26/3). Menurut dia, rusunawa itu cenderung siap digunakan untuk tempat isolasi.

"Jadi di sana jauh dari masyarakat," kata lelaki yang juga menjadi Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya, saat dihubungi Republika.

Ivan mengatakan, saat ini kondisi bangunan rusunawa itu telah 90 persen siap digunakan. Jika terjadi lonjakan kasus, orang yang harus diisolasi akan ditempatkan di rusunawa itu.

Ia menambahkan, jika rusunawa itu tak juga mencukupi, Pemkot Tasikmalaya akan menyewa hotel untuk dijadikan tempat isolasi. Menurut dia, pemkot sudah berkomunikasi dengan salah satu hotel di Kota Tasikmalaya. Hotel itu dinilai dapat digunakan lantaran posisinya jauh dari permukiman."Pemilik sudah persilakan untuk digunakan," kata dia.

Ihwal penolakan warga terhadap rencana Pemkot Tasikmalaya untuk menggunakan rusunawa Universitas Perjuangan (Unper) milik Yayasan Universitas Siliwangi (Unsil) di Kecamatan Tawang, Ivan mengajak warga tetap tenang. Sebab, menurut dia, belum ada pembahasan untuk menggunakan rusunawa Unper di Kecamatan Tawang. "Kalau di tawang karena dekat dengan permukiman, jadi belum dibahas sampai ke sana," kata dia.

Ia mengatakan, penggunaan rusunawa Unper baru sebatas wacana. Tempat itu disebut akan menjadi alternatif terakhir. Namun, tempat yang cenderung siap adalah rusunawa Unsil di Kecamatan Tamansari.

Anggota Komisi V DPR RI Nurhayati, yang juga melakukan survei langsung ke lokasi rusunawa, mengatakan, bangunan itu akan digunakan jika rumah sakit tidak mampu lagi untuk menampung pasien Covid-19. Karena itu, rusunawa Unsil dipersiapkan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan.

Kedati demikian, ia menjelaskan, tempat isolasi pasien dalam pengawasan (PDP) dan pasien positif Covid-19 harus memenuhi beberapa persyaratan. Pertama, lokasi tempat isolasi harus harus jauh dari permukiman penduduk. "Di situ sudah memenuhi syarat karena jauh dari penduduk," kata dia.

Kedua, ia menambahkan, pengelolaan limbah juga harus menjadi perhatian. Bukan hanya limbah kesehatan, melainkan juga limbah domestik pasien tidak boleh dibuang sembarangan. "Saya sudah minta PUPR membuat IPAL. Dan PUPR sudah setuju," kata dia.

Terkahir, Nurhayati menambahkan, suhu ruangan untuk pasien bertekanan rendah. Karena itu, setiap ruangan harus diberi pendingin udara.

Namun, syarat itu akan sulit dilakukan karena terbentur anggaran dan waktu. "Karena itu, diputuskan pemkot di sana hanya untuk ODP. Karena persyaratan terakhir sulit dipenuhi," kata dia.

Ia mengatakan, ODP yang ditempatkan di rusunawa itu adalah yang benar-benar dipantau. Sebab, menurut dia, berdasarkan keterangan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya masih banyak ODP yang "nakal" keluar rumah lantaran kesadaran masyarakat masih sangat rendah. Karena itu, diperlukan tempat agar ODP tidak ke keluar.

"Untuk pasien positif dan PDP tetap di rumah sakit. Di sana hanya untuk ODP," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement