Kamis 26 Mar 2020 14:27 WIB

Eder Sarabia Curhat Perasaannya Selama Jalani Karantina

Sarabia nyaris tak bisa keluar sama sekali, meskipun hanya sekadar pergi berbelanja.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Endro Yuwanto
Ilustrasi karantina. Asisten pelatih Barcelona, Eder Sarabia, yang menjalani karantina mandiri, mengakui lockdown yang terjadi Spanyol karena virus corona membuat hidupnya sulit.
Foto: MgIT03
Ilustrasi karantina. Asisten pelatih Barcelona, Eder Sarabia, yang menjalani karantina mandiri, mengakui lockdown yang terjadi Spanyol karena virus corona membuat hidupnya sulit.

REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Asisten pelatih Barcelona, Eder Sarabia, mengakui lockdown yang terjadi Spanyol karena virus corona membuat hidupnya sulit. Ia menulis perasaannya kepada penggemar lewat media sosial pribadinya.

Sarabia mengatakan, menjalani karantina mengakibatkan perubahan besar terhadap rencana yang telah dicanangkan jauh hari. Karantina ini membuat segalanya harus tinggal di rumah. Bahkan nyaris tak bisa keluar sama sekali, meskipun hanya sekadar pergi berbelanja.

“Dalam kasus saya, saya tidak bisa naik sepeda (salah satu gairah hidup saya), tanpa bisa bersama orang yang saya cintai dan terutama, tanpa bisa menikmati pekerjaan saya dan hari-hari yang saya bicarakan di awal. Saya sangat mencintai sesuatu yang saya sukai dan apa yang membuat saya sangat bahagia,” kata Sarabia dilansir dari Tribalfootball, Kamis (26/3).

Sarabia menegaskan, situasi ini menghalanginya melakukan pekerjaan yang mendatangkan suka cita. Kendati demikian, ia bertekad menjalan masa lockdown ini dengan sikap positif dan humor. Pasalnya, pada situasi seperti ini saatnya memikirkan kepentingan lain di luar dirinya.

Pemerintah Spanyol memberlakukan lockdown setelah kasus corona di negara tersebut melonjak. Imbasnya seluruh aktivitas olahraga termasuk sepak bola pun dihentikan sementara. Para pemain kini harus mengkarantina diri di dalam rumah untuk memutus mata rantai penyebaran virus.

Spanyol adalah salah satu negara dengan jumlah korban tertinggi di dunia setelah Italia. Bahkan dalam laporan terbaru, korban meninggal di Negeri Matador telah mencapai 3.434 jiwa. Itu artinya sudah melebihi angka kematian negara sumber corona, China, yaitu 3.285 jiwa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement