Kamis 26 Mar 2020 15:25 WIB

Riset Sebut Kendaraan Listrik Jauh Lebih Ramah Lingkungan

Riset menyebut 95 persen wilayah bumi akan jadi lebih hijau dengan penggunaan EV.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Pengemudi taxi melakukan pengisian daya pada mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PLN di Kantor PLN Disjaya, Gambir, Jakarta, Selasa (28/1).
Foto: Republika/Prayogi
Pengemudi taxi melakukan pengisian daya pada mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PLN di Kantor PLN Disjaya, Gambir, Jakarta, Selasa (28/1).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Pengembangan mobil listrik kini semakin digalakkan di berbagai negara. Namun, proses ini bukan berarti tak ada kontroversi. Sebab, proses produksi dan sumber energi dari pembangkit tenaga listrik juga sempat dianggap membuat mobil listrik tidak benar-benar ramah lingkungan.

Sebuah riset yang menyeluruh telah berhasil menyanggah anggapan itu. Riset bahkan menyimpulkan 95 persen wilayah bumi akan jadi lebih hijau dengan penggunaan kendaraan listrik.

Baca Juga

Dilansir dari BBC pada Kamis (26/3), riset itu merupakan sebuah riset yang dilakukan oleh University of Nijmegen. Setelah melakukan kalkulasi yang cukup menyeluruh, terbukti bahwa walau bagaimanapun electric vehicle (EV) menyumbang polusi yang jauh lebih minim dibanding kendaraan yang menggunakan bahan bakar fosil.

Ketua tim peneliti, Dr Florian Knobloch mengatakan, penelitian ini dilakukan dengan kalkulasi yang menyeluruh dan mempertimbangkan skenario terburuk. "Kami tak hanya menghitung polusi yang dihasilkan dari penggunaan mobil listrik tapi juga dampak yang ditimbulkan dari rantai produksi hingga pengolahan limbah," kata Dr Florian Knobloch.

Awalnya, anggapan bahwa mobil listrik tidak terlalu hijau karena masih ada beberapa pembangkit listrik yang menggunakan sumber yang kurang ramah lingkungan. Sehingga, saat jumlah mobil listrik meningkat, maka konsumsi listrik untuk pengisian baterai juga akan melambung dan membuat pembangkit listrik lebih banyak mengeluarkan emisi.

Tapi, kasus itu sebenarnya hanya terjadi di Polandia. Mengingat, pembangkit listrik di negara itu mayoritas masih mengandalkan batu bara.

Sedangkan di negara lain yang sumber energi listriknya lebih beragam, mobil listrik diklaim mampu menekan polusi secara signifikan. Seperti di Perancis dan Swedia, penggunakan mobil listrik mampu menekan polusi hingga 70 persen. Sedangkan di Inggris, penggunaan mobil ramah lingkungan ini mampu menekan polusi hingga 30 persen.

Hal ini terjadi karena negara-negara itu menggunakan nuklir dan beberapa sumber energi lain sebagai komponen dalam pembangkit listrik. Riset itu pun menyimpulkan, 95 persen wilayah bumi akan jadi lebih hijau dengan penggunaan kendaraan listrik.

Oleh karena itu, penggunaan mobil listrik tetap dianggap sebagai sebuah instrumen penting demi tercapainya langit yang lebih biru. Riset ini pun memproyekssikan, pada 2050, mayoritas kendaraan yang berada di jalanan adalah kendaraan listrik.

Jika demikian, maka nantinya hal ini mampu menekan polusi karbon dioksida hingga 1,5 giga ton per tahun. Angka itu setara dengan total emisi CO2 di Rusia saat ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement