Rabu 25 Mar 2020 16:23 WIB

Hindari Pengusiran, RS Rujukan Corona Disarankan Siapkan Mes

Pengusiran pada perawat di RS rujukan corona baru terjadi di satu tempat.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Indira Rezkisari
Petugas medis menggunakan alat pelindung diri (APD) di dalam Gedung Pinere, RSUP Persahabatan, Jakarta. Sejumlah petugas medis RSUP Persahabatan ditolak warga di kediamannya sejak Ahad (23/3).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Petugas medis menggunakan alat pelindung diri (APD) di dalam Gedung Pinere, RSUP Persahabatan, Jakarta. Sejumlah petugas medis RSUP Persahabatan ditolak warga di kediamannya sejak Ahad (23/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) menyoroti perundungan hingga pengusiran pada tim medis yang merawat pasien terjangkit virus corona. PPNI menyarankan agar rumah sakit (RS) rujukan corona menyiapkan tempat tinggal sementara bagi tim medis.

Ketua PPNI Harif Fadhillah menyebut untuk saat ini kasus pengusiran tim medis dari kediamannya karena merawat corona baru terjadi di satu RS. Namun ia khawatir kasus serupa bisa saja terjadi lagi seiring bertambahnya pasien corona.

Baca Juga

"Penyediaan tempat tinggal perlu diantisipasi rumah sakit rujukan corona, bisa berupa rumah singgah atau mess bagi tim medis yang tidak bisa pulang. Kasihan kalau mereka tidur di rumah sakit," kata Harif, Rabu (25/3).

PPNI terus memonitor nasib tim medis yang diusir dari tempat kosnya karena khawatir menularkan corona selama bekerja di RS Persahabatan. Ia berharap pengusiran pada tim medis tak terulang lagi.

"Ada dokter diminta tak tinggal di kosannya. Cuma di situ saja sekarang, di satu RS," ucap RS Harif.

Sementara ini, pihak RS Persahabatan bertanggungjawab atas tempat tinggal dokter dan perawat yang diusir warga. RS Persahabatan juga memfasilitasi transportasi tim medis.

"Sudah ada perkembangan dicarikan tempat dan fasilitas antar jemput," ujar Harif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement