Rabu 25 Mar 2020 14:54 WIB

Warga Jabar di Jakarta Diimbau tak Mudik Dulu

Jakarta sebagai episentrum buat upaya penyebaran Covid-19 ke Jabar harus disetop.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Indira Rezkisari
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil  (kiri) imbau warga Jabar di Jakarta tidak mudik untuk putus rantai penyebaran Covid-19.
Foto: Antara/Novrian Arbi
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) imbau warga Jabar di Jakarta tidak mudik untuk putus rantai penyebaran Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengimbau warganya yang tinggal atau bekerja di Jakarta untuk tidak mudik dahulu. Menurutnya, hal ini harus dilakukan untuk mencegah eskalasi penyebaran virus corona (Covid-19).

Ridwan Kamil menilai, wilayah DKI Jakarta merupakan salah satu episentrum atau pusat dari virus corona. Oleh karena itu, semua pergerakan warga yang ada di sana harus diwaspadai dan diantisipasi. Terlebih, Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah memulai rapid test pada Rabu (25/3) untuk menangani warga sekaligus mengetahui dan menganalisa peta persebaran virus corona.

Baca Juga

“Saya imbau semua warga yang tinggal bekerja di Jakarta untuk tidak mudik, karena sumber pandemi di indonesia mayoritas ada di Jakarta. Kalau anda pulang sebelum rapid test ini dilaksanakan, Anda-Anda ini punya potensi sebagai ODP (orang dalam pemantauan) karena punya potensi dihitung data dari sebuah wilayah yang tingkat pesebarannya (virus) banyak,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa petang (24/3).

Emil menganalogikan wilayah DKI Jakarta sebagai sebuah negara yang masuk kategori harus diwaspadai karena banyak ODP. Ia mencontohkan, di Kabupaten Sumedang, sebelum ada kebijakan pembatasan aktivitas sosial (social distancing), yang berstatus ODP hanya dua orang, tapi sekarang sudah lebih dari 300 orang.

“Pak Bupati melaporkan 300 itu orang-orang Sumedang yang tinggal bekerja di Jakarta tiba-tiba mudik, pulang ke kampungnya masing masing. Jadi, saya imbau jangan mudik dulu, kita tetap tinggal di wilayah masing masing untuk menjaga penyebaran (virus),” paparnya.

Semua warga, kata dia, harus bijak dan mematuhi apa yang sudah diatur oleh pemerintah yang sedang berusaha membuat situasi dan kondisi kembali normal. Jika virus ini teratasi, semua aktivitas bisa berjalan seperti sedia kala.

“Mohon agar bijak untuk tidak keluar dari Jakarta dan tetap tinggal sampai situasi kondusif,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement