Rabu 25 Mar 2020 07:35 WIB

Pemkot Tangsel Alokasikan Dana Rp 47 Miliar Tangani Corona

Diharapkan anggaran tersebut nantinya tidak terpakai semua.

Rep: Abdurrahman Rabbani/ Red: Andi Nur Aminah
RSUD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terima pasien terindikasi virus corona, Pamulang, Tangsel, Senin (27/1).
Foto: Republika/Abdurrahman Rabbani
RSUD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terima pasien terindikasi virus corona, Pamulang, Tangsel, Senin (27/1).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) menyiapkan anggaran Rp 47 miliar untuk tangani virus Corona. Namun, diharapkan anggaran tersebut nantinya tidak terpakai semua.

Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengungkapkan anggaran Rp 47 miliar tersebut merupakan hasil kesepakatan beberapa dinas terkait. Tentunya dinas-dinas yang menangani persoalan Corona di Tangsel. "Kami menyiapkan anggaran berdasarkan rapat teman-teman. Kurang lebih Rp 47 miliar untuk penanggulangan virus Corona. Mudah-mudahan tidak terpakai semua," kata Benyamin, Selasa (24/3).

Baca Juga

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Deden Deni mengungkapkan, dari anggaran tersebut nantinya digunakan untuk menangani virus Corona dan juga memenuhi kebutuhan petugas medis. Salah satunya untuk penyediaan alat pelindung diri (APD) tenaga medis. "Yang jelas itu alat pelindung diri, kemudian obat-obatan, cairan hand sanitizer, disinfektan, kemudian juga tenaganya, kami masukan semua di kebutuhan itu," kata Deden.

Selain itu, anggaran akan dipakai untuk menambah fasilitas kesehatan seperti ruang isolasi transit. Salah satunya nanti di Puskesmas Pamulang yang saat ini menjadi lokasi penyangga Rumah Sakit Umum (RSU) Tangerang Selatan. “Untuk jumlahnya kurang lebih Rp 47 miliar dan semoga tidak terpakai semua. Estimasi sampai tiga bulan ke depan yang kita hitung ya," jelasnya.

Pemerintah Kota Tangel pun berharap, upaya yang dilakukan dapat mengurangi penyebaran virus Corona. Sebab hingga hari ini penyebaran virus tersebut di Tangsel setiap harinya mengalami peningkatan.

Berdasarkan data yang diterima, update terakhir pada Selasa pukul 15.00 WIB, saat ini ada 164 orang dalam pengawasan (ODP), 79 pasien dalam pengawasan (PDP), 15 pasien positif dan empat orang meninggal dunia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement