Selasa 24 Mar 2020 17:27 WIB

Provinsi Hubei Mulai Hapus Pembatasan Perjalanan

Penghapusan pembatasan perjalanan di Hubei akan dimulai Rabu (25/3)

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Warga bermasker berjalan di pusat Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Penghapusan pembatasan perjalanan di Hubei akan dimulai Rabu (25/3).
Foto: AP Photo/Arek Rataj
Warga bermasker berjalan di pusat Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Penghapusan pembatasan perjalanan di Hubei akan dimulai Rabu (25/3).

REPUBLIKA.CO.ID, WUHAN - Komisi Kesehatan Provinsi Hubei, China menyatakan pihaknya akan menghapus semua pembatasan perjalanan masuk dan keluar dari provinsi tersebut. Penghapusan pembatasan perjalanan ini akan dimulai Rabu (25/3) dengan pengecualian kota Wuhan yang merupakan ibu kota provinsi dan pusat penyebaran wabah virus corona tipe baru atau Covid-19.

Pembatasan perjalanan untuk meninggalkan Wuhan akan dicabut pada 8 April. "Orang-orang dapat pergi berdasarkan penggunaan kode kesehatan," kata komisi kesehatan Hubei.

Baca Juga

Kota Wuhan di provinsi Hubei telah terisolasi sejak 23 Januari. Saat itu jumlah pasien dan kematian terus meningkat di kota tersebut. Lockdown yang dilakukan pemerintah China membatasi pergerakan 60 juta orang di provinsi Hubei.

Langkah-langkah itu termasuk menghentikan perjalanan udara dan kereta api serta membatasi warga yang berkendara dengan mobil pribadi. Pemerintah Hubei juga melarang pertemuan besar.

Pelonggaran pembatasan perjalanan ini terjadi karena infeksi baru turun ke nol pada 19 Maret di Hubei. Ini adalah penurunan drastis dari ketinggian pandemi yang menginfeksi lebih dari 80 ribu orang di China.

Presiden China Xi Jinping pun meyakini bahwa pemerintahnya telah mengehnatikan wabah di China. Pada 10 Maret, Xi mengunjungi Wuhan untuk pertama kalinya sejak penyakit itu muncul.

Kendati penularan virus di China berhenti, namun virus menyebar cepat di luar China seperti di Eropa, Asia, dan Amerika. Hingga kini tercatat lebih dari 300 ribu orang di seluruh dunia terinfeksi. Lebih dari 16 ribu orang meninggal karena virus corona dengan nama resmi SARS-Cov-2 ini.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement