Selasa 24 Mar 2020 13:35 WIB

Pemprov Jateng Diminta Tetap Antisipasi DBD

Bulan-bulan ini merupakan musim paling produktif bagi nyamuk Aedes Aegypti.

Rep: S Bowo Pribadi / Red: Agus Yulianto
Seorang anak yang terserang demam berdarah dengue (DBD) sedang dirawat di bangsal anak rumah sakit. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Kornelis Kaha
Seorang anak yang terserang demam berdarah dengue (DBD) sedang dirawat di bangsal anak rumah sakit. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Upaya mencegah dan menangani pandemi Corona, saat ini, memang masih menjadi konsentrasi Pemprov Jateng bersama jajarannya. Kendati begitu, upaya untuk mencegah wabah demam berdarah dengue (DBD) di Jawa Tengah, diharapkan juga tidak luput dari perhatian.

Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jateng Agung Budi Margono mengimbau, Pemprov Jateng untuk tetap mengantisipasi DBD kendati saat ini energinya juga sedang terfokus  pada penanganan Covid-19.

Menurutnya, penananganan Corona tetap urgent dilakukan, mengingat situasi pandemi Corona di Jateng juga kian memprihatinkan. Namun, antisipasi wabah demam berdarah juga perlu diperhatikan dan disiapkan antisipasinya.

"Seperti tetap menggencarkan sosialisasi tentang ancaman DBD serta memastikan kesiapan peralatan serta fasilitas layanan kesehatan yang ada," ungkap Agung Budi Margono, di Semarang, Selasa (24/3).

Imbauan itu, bukan tanpa alasan. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah menyebutkan, dalam kurun waktu Januari hingga Maret 2020 saja, kasus DBD sudah merenggut nyawa 11 warganya dari total jumlah penderita yang mencapai 1.227 jiwa.

Walaupun akumulasi ini masih lebih rendah jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Namun, jika disiapkan antisipasi maka angka penderita DBD bisa terus ditekan, di daerah ini.

Legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga mengungkapkan, di RSUD Tugurejo dalam kurun waktu Januari hingga Maret sudah menangani 212 kasus DBD. Angka ini disebutnya cukup tinggi mengingat sepanjang tahun 2019, hanya ada 400-an kasus DBD yang ditangani oleh rumah sakit milik Pemprov Jawa Tengah tersebut.

Untuk itu, Agung juga mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga pola hidup bersih dan menjaga lingkungan sekitar masing- masing guna mencegah wabah berbagai macam penyakit yang berpotensi muncul di tengah masyarakat.

"Bulan-bulan ini merupakan musim paling produktif bagi nyamuk Aedes Aegypti atau bisa juga disebut musimnya wabah DBD. Maka masyarakat kami imbau untuk menjaga kebersihan lingkungan dan rutin mengecek jentik nyamuk," tegasnya.

Agung menambahkan, warga harus rajin menguras bak mandi atau tempat penampungan air serta melaksanakan gerakan 3 M (Menguras, Membuang, dan Mengubur) barang- barang yang berpotensi menjadi tempat tumbuh kembang jentik nyamuk.

"Sehingga di tengah pandemi virus Corona seperti sekarang ini, masyarakat juga tetap terhindar dari ancaman wabah penyakit DBD, yang juga tidak kalah mematikan," tandas Agung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement