Selasa 24 Mar 2020 12:10 WIB

Ribuan APD Dibagikan ke 64 RS Rujukan Covid-19 di Jatim

Sebanyak 7.100 APD dibagikan kepada tim medis di RS rujukan di Jatim

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Christiyaningsih
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa (ketiga kiri) meninjau proses pembuatan masker. Sebanyak 7.100 APD dibagikan kepada tim medis di RS rujukan di Jatim. Ilustrasi.
Foto: Antara/Syaiful Arif
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa (ketiga kiri) meninjau proses pembuatan masker. Sebanyak 7.100 APD dibagikan kepada tim medis di RS rujukan di Jatim. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa beserta jajaran Forkopinda Jatim membagikan 7.100 alat pelindung diri (APD) bagi tim medis dan paramedis yang berjibaku merawat pasien Covid-19. Ribuan APD tetsebut dibagikan ke 64 rumah sakit rujukan penanganan pasien Covid-19 di wilayah setempat. Khofifah juga menyerahkan sekitar 64 ribu masker buffer stock gugus tugas provinsi.

“Dibagikan 7.100, jadi dihitung sesuai dengan proporsi bed dan layanan yang sudah punya ruang isolasi, baik itu yang ada negatif pressure, ventilator, maupun non ventilator,” kata gubernur perempuan pertama di Jatim itu di Surabaya, Selasa (24/3).

Baca Juga

Adapun 64 rumah sakit rujukan yang mendapat APD antara lain RSUD Dr. Soetomo Surabaya, RSUD Dr Saiful Anwar Malang, dan RSUD Dr. Soedono Madiun. Khofifah menyatakan pembagian APD yang dilakukan jajarannya merupakan bagian dari upaya promotif preventif dalam menanggulangi penyebaran Covid-19. Menurutnya, salah satu yang terpenting untuk mencegah penyebaran Covid-19 adalah dengan langkah promotif dan preventif.

Khofifah berpendapat seberapa pun tenaga medis dan paramedis yang disiapkan, tidak akan kuat menampung banyaknya pasien yang masuk jika tidak ada langkah pencegahan secara lebih ketat. Disiplin warga untuk tidak keluar rumah kecuali hal penting, menjaga batas jarak sosial, serta menjaga pola hidup bersih dan sehat juga diperlukan untuk memutus mata rantai penyebaran.

“Seberapa pun banyaknya bed kita siapkan, seberapa pun dokter yang disiapkan, tetapi kalau tidak ada upaya preventif dari masing-masing pribadi, hal itu juga tidak akan mampu mengatasi banyaknya pasien yang datang. Mengingat besarnya penduduk Jawa Timur yang sudah lebih empat puluh juta,” kata Khofifah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement