Senin 23 Mar 2020 18:48 WIB

Khofifah: Warga Jatim Jangan Anggap Sepele Virus Corona

Gubernur Jatim ingatkan warganya jangan anggap sepele virus corona.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bayu Hermawan
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (tengah)
Foto: Antara/Syaiful Arif
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan, pihaknya sudah berkali-kali mengimbau masyarakat Jatim, untuk tidak berkumpul dan ke luar rumah dalam upaya mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19. Khofifah mengingatkan masyarakat untuk tidak menganggap sepele penyebaran virus corona, dengan tidak mengindahkan imbauan tersebut.

"Masih banyak masyarakat yang rupanya belum mengikuti imbauan ini. Sehingga saya kembali ingin menyampaikan, jangan pernah menganggap sepele hal ini. Jadi hindari keramaian dan jangan membuat kegiatan-kegiatan yang menghadirkan orang," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (23/3).

Baca Juga

Khofifah menegaskan, berdasarkan data yang ada, penyebaran virus corona dari hari ke hari begitu cepat. Di Jawa Timur, kata dia, saat ini sudah ada 41 pasien positif Covid-19. Meskipun, tidak ada perubahan jumlah dibandingkan hari sebelumnya.

Namun demikian, jika melihat data orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP), penambahannya cukup signifikan. Jumlah ODP di Jatim contohnya, pada Ahad (22/3), masih berada di angka 88 orang. Hari ini kembali bertambah menjadi 125 orang.

Begitu pun jumlah ODP di Jatim yang juga meningkatnya cukup signifikan. Pada Ahad (22/3), jumlah ODP di Jatim sebanyak 999 orang. Hari ini kembali bertambah menjadi 1.405 orang. Maka, Khofifah kembali menegaskan agar semua pihak turut serta menjaga agar penyebaran Covid-19 bisa ditekan.

"Kalau kita lihat kemarin yang ODP di Jawa Timur tercatat 999 orang. Dan sampai dengansore ini tadi yang tercatat hasil tracing ada 1405 ODP. Artinya kenaikan yang cukup signifikan ada 406 lebih yang baru," ujar Khofifah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement