Senin 23 Mar 2020 18:23 WIB

Massa Mau Tutup Bandara Wamena, TNI-Polri Dikerahkan

Sebanyak 10 peleton TNI-Polri apel konsolidasi antisipasi penutupan Bandara Wamena.

Rep: Antara/ Red: Erik
Anggota Brimob Polri mengikuti upacara apel gabungan di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua.
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Anggota Brimob Polri mengikuti upacara apel gabungan di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, WAMENA -- Sebanyak 10 peleton TNI-Polri di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua melakukan apel konsolidasi mengantisipasi isu massa hendak menutup akses penerbangan di Bandara Wamena di Jayawijaya. Kapolres Jayawijaya AKBP Dominggus Rumaropen mengimbau kepada siapa pun untuk tidak sampai melakukan pengumpulan massa di Jayawijaya.

"Kita laksanakan apel konsolidasi sesuai perkembangan isu adanya sekolompok warga yang hendak menutup aktivitas bandara," katanya saat apel yang berlangsung di halaman parkir kendaraan Bandara Wamena, Senin (23/3), dalam rilis yang diterima Antara di Wamena.

Dominggus mengimbau personel untuk mengutamakan tindakan humanis namun terukur dalam penegakan hukum di wilayah itu. "Sebagai aparat keamanan kita harus menjaga agar aktivitas bandara berjalan normal," katanya.

Personel gabungan itu kemudian disiagakan di lima titik pengamanan misalnya di Wouma, Sinakma, Jalan Irian Atas, Phike dan di Bandara Wamena. Kegiatan tersebut dihadiri Wakil Bupati Marthin Yogobi, Kapolres Jayawijaya AKBP Dominggus Rumaropen, Dandim 1702 Letkol (Inf) Candra Dianto, Komandan Detasemen TNI AU Mayor (Inf) Arief.

Apel konsolidasi dalam rangka pemeliharaan kamtibmas itu melibatkan sepuluh peleton gabungan TNI/Polri yang terdiri dari Kodim Jayawijaya satu peleton, Yonif 175 satu peleton, Paskas satu peleton, Brimob satu peleton, Dalmas dua peleton, Gabungan staf satu peleton, Lantas satu peleton, Gabungan Intel dan gabungan perwira masing-masing satu peleton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement