Senin 23 Mar 2020 17:35 WIB

Kerusuhan di Penjara Kolombia, 23 Tahanan Tewas

Para tahanan memprotes kondisi sanitasi di tengah wabah virus Covid-19

Rep: Kamran Dikarma/Puti Almas/ Red: Christiyaningsih
Salah seorang tahanan di penjara. Para tahanan di Kolombia memprotes kondisi sanitasi di tengah wabah virus Covid-19. Ilustrasi.
Foto: Presstv.ir/ca
Salah seorang tahanan di penjara. Para tahanan di Kolombia memprotes kondisi sanitasi di tengah wabah virus Covid-19. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Kerusuhan terjadi di sebuah penjara di Bogota, Kolombia, pada Ahad (22/3) dini hari. Para tahanan memprotes kondisi sanitasi di tengah wabah virus Covid-19. Insiden dilaporkan terjadi setelah adanya isu penularan virus Covid-19 di fasilitas tahanan tersebut.

Menteri Kehakiman Kolombia Margarita Cabello mengatakan insiden di penjara La Modela di Bogota adalah upaya para narapidana untuk melarikan diri. Meski demikian, para advokat untuk tahanan mengatakan para pejabat telah menindak narapidana yang melakukan protes damai atas kondisi mereka di sana dan kekhawatiran tertular virus corona jenis baru dengan cepat.

Baca Juga

"Hari ini adalah hari yang sangat menyedihkan dan menyakitkan. Tadi malam ada upaya pelarian kriminal massal di penjara El Modelo dan kerusuhan di berbagai pusat penahanan di seluruh negeri," kata Cabello.

Menurut dia, sebanyak 23 tahanan tewas dan 83 lainnya luka-luka akibat kerusuhan tersebut. Tujuh penjaga pun terluka dan dua di antaranya berada dalam kondisi kritis.

Rekaman video kerusuhan di El Modelo sempat beredar di media sosial. Dalam sebuah video, tampak terdapat kebakaran kecil di lingkungan penjara. Dalam video lainnya seorang pria memekik bahwa kondisi tahahan telah dicampakkan seperti anjing di tengah wabah Covid-19.

Namun Cabello menyangkal bahwa kondisi sanitasi di penjara El Modelo menjadi pemicu kerusuhan. "Tidak ada masalah sanitasi yang akan menyebabkan rencana dan kerusuhan ini. Tidak ada satu infeksi atau tahanan atau staf penjaga atau administrasi yang memiliki virus corona," ucapnya.

Konflik di penjara La Modelo dilaporkan pada awalnya dimulai pada Sabtu (21/3) malam. Saat itu, para narapidana berbagai video yang memperlihatkan orang-orang di luar sel berteriak dengan mengatakan ‘mereka membiarkan kita ditinggalkan di sini!’

Pihak berwenang tidak memberikan laporan rinci tentang bagaimana para tahanan meninggal dan hanya mengatakan bahwa tujuh pekerja di lembaga pemasyarakatan itu terluka, dengan kondisi dua di antaranya kritis. Cabello mengatakan tidak ada narapidana yang lolos dan sampai saat ini tidak ada satu pun yang didiagnosis positif Covid-19.

Tak ada tahanan yang kabur selama kerusuhan berlangsung. Namun kantor ombudsman hak asasi manusia meminta pemerintah mendeklarasikan darurat penjara yang memungkinkan pembebasan dini bagi tahanan yang lebih tua.

"Dengan cara ini mungkin ada keadaan luar biasa yang akan memfasilitasi pembebasan dan aturan sementara untuk mereka yang berusia di atas 60 dan dengan hukuman hingga delapan tahun," kata kantor ombudsman melalui akun Twitter resminya.

Jhon Leon, Direktur Peradilan Solidaritas, sebuah organisasi yang bekerja untuk memperbaiki kondisi tahanan, mengatakan para narapidana telah merencanakan protes nasional pada Sabtu (21/3) malam. Protes dilancarkan setelah para napi mengeluh tentang keadaan penjara yang mengerikan selama dua pekan terakhir tanpa mendapat jawaban apapun.

National Prison Movement, kelompok yang berisikan narapidana dan kerabat mereka merilis pernyataan pada awal pekan ini yang mengatakan penjara di Kolombia tidak memiliki cukup dokter dan perawat maupun tenaga medis atau obat-obatan yang cukup untuk mengobati penyakit-penyakit ringan. Kolombia telah mengonfirmasi 231 kasus COVID-19 dan dua kematian pada Ahad (22/3).

Tetapi dengan penjara-penjara yang penuh sesak dan sering kali tidak terawat dengan baik, banyak yang khawatir bahwa virus itu dapat menyebar dengan cepat di sana. Pemerintah Kolombia telah mengambil beberapa langkah awal untuk mencegah penyebaran virus corona termasuk di antaranya melarang kerabat mengunjungi tahanan.

sumber : Reuters/Hurriyet Daily
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement