Senin 23 Mar 2020 14:41 WIB

Perbankan Masih Wait and See Turunkan Bunga Kredit

BI menurunkan suku bunga acuan dan suku bunga deposit 25 basis poin.

Rep: Novita Intan/ Red: Dwi Murdaningsih
Suku bunga kredit/ilustras
Foto: ist
Suku bunga kredit/ilustras

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Bank Indonesia kembali menurunkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 4,5 persen. Bank sentral juga menurunkan suku bunga Deposit Facility sebesar 25 basis poin menjadi 3,75 persen.  Penurunan suku bunga tersebut disambut oleh perbankan nasional.

Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraga mengatakan perusahaan masih melihat suku bunga bank lain bersifat dinamis. “Revisi NPL juga dalam kajian dan perubahan baru bisa dilakukan pada Juni saat revisi RBB. NPL target 2,75 persen dan kredit 14 persen,” ujarnya ketika dihubungi Republika di Jakarta, Senin (23/3).

Direktur Utama Bank Mayapada Hariyono Tjahjarijadi mengatakan  penyesuaian bunga kredit tergantung dengan perkembangan pasar. Dia  tidak merinci kapan dan berapa besaran bunga kredit yang bisa diturunkan.

“Kami belum merevisi NPL juga, masih melihat portofolio kredit. NPL kami target tiga persen sampai 3,5 persen dan suku bunga kredit sekitar sembilan persen sampai 12 persen,” jelasnya.

Jika bunga dana turun maka net interest margin (NIM) juga masih akan tetap bisa dijaga. Pada tahun ini, Bank Mayapada menargetkan NIM terjaga di kisaran empat persen atau relatif sama pada 2019.

Sebelumnya penurunan suku bunga acuan tersebut merupakan kali kedua dilakukan Bank Indonesia pada tahun ini. Terhitung sejak akhir tahun lalu, suku bunga acuan sudah dipangkas sebesar 50 basis poin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement