Senin 23 Mar 2020 13:20 WIB

BKPM: Realisasi Investasi pada Kuartal I Naik 6 Persen

Ada beberapa alasan mengapa realisasi investasi tidak turun

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Hiru Muhammad
Aktivitas bongkar muat ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (20/10).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Aktivitas bongkar muat ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (20/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan, Pertumbuhan realisasi investasi pada kuartal pertama tahun ini meningkat dibandingkan pada periode sama 2019. Meski virus corona masih menyebar di hampir seluruh dunia, termasuk Indonesia. 

"Saya sedikit kasih gambaran, pertumbuhan realisasi investasi pada kuartal pertama (Q1) naik sekitar 5 sampai 6 persen dibandingkan periode sama tahun lalu," ujar Kepala BKPM Bahlil Lahadalia kepada wartawan di Jakarta, pada Senin, (23/3).

Ia menjelaskan, ada beberapa alasan mengapa realisasi investasi tidak turun. Pertama, terdapat investasi yang sudah masuk sebelumnya atau existing, investasi tersebut telah terealisasi kurang lebih 50 sampai 60 persen. Kedua, BKPM telah membebaskan sekitar Rp 200 triliun investasi mangkrak.  "Kita juga ganti pola, kalau selama ini BKPM nunggu, sekarang kita jemput bola. Kita datangi teman-teman yang usahanya terkendala, kita dampingi biar bisa terealisasi," ujarnya.

Di tengah wabah ini, tetap ada secercah harapan. "Pengusaha nggak boleh pasrah sekalipun kondisi begini," tutur dia. BKPM, juga terus meyakinkan investor baik domestik maupun asing agar tetap berinvestasi di Tanah Air. "Virus ini nggak hanya terjadi di Indonesia tapi hampir di semua negara, jadi yang sudah bangun pabrik, kebun, dan lainnya di sini, kami yakinkan (kondisi) ini akan berlalu, mereka pahami sekarang banyak (tenaga) ahli yang tidak masuk tapi tetap lakukan pekerjaannya," jelas Bahlil. 

Dirinya tak memungkiri, corona membuat kerja realisasi investasi yang 100 persen turun menjadi 60 sampai 70 persen. Apalagi mesin-mesin belum datang.  "Kalau corona berlalu pada Mei, maka pada Juni sampai Juli kita speed lagi. Sekarang tetap jalan tapi nggak sesuai perencanaan," tuturnya. 

Bahlil menambahkan, kinerja lengkap realiasasi investasi pada kuartal pertama 2020 baru ketahuan setelah Maret. Maka kemungkinan diumumkan pada awal April. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement