Senin 23 Mar 2020 12:40 WIB

Bulog Divre Jabar: Stok Bahan Pokok Aman Hingga Lebaran

Stok beras, saat ini yang dikuasai Bulog Divre Jabar mencapai lebih dari 200 ribu ton

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Karyawan memeriksa stok beras di Gudang Bulog Subdrive Indramayu, Jawa Barat, Rabu (11/3/2020).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Karyawan memeriksa stok beras di Gudang Bulog Subdrive Indramayu, Jawa Barat, Rabu (11/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Jawa Barat (Jabar) menjamin pasokan bahan kebutuhan pokok aman dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Bahkan, menurut Kepala Bulog Divre Jabar Benhur Ngkaimi, semua bahan pokok tersebut aman hingga Lebaran karena tersebar secara proporsional di seluruh gudang Bulog di wilayah Jabar. 

Benhur menghimbau agar masyarakat tidak panik menyikapi beragam isu yang beredar saat ini. "Kami, pemerintah dan Bulog menjamin kesiapan bapok dapat dipenuhi, berapapun kebutuhan masyarakat," ujar Benhur kepada wartawan, Senin (23/3).

Khusus untuk stok beras, saat ini yang dikuasai Bulog Divre Jabar mencapai lebih dari 200 ribu ton. Secara nasional jumlah stok beras di gudang Bulog mencapai sekitar 1,7 juta ton.

Menurut Benhur, stok beras dipastikan akan bertambah pada April ini. Karena, masuknya masa panen para petani di Indonesia. Jumlah tersebut akan kembali bertambah pada musim panen Juli atau Agustus. 

Dengan demikian, Benhur memastikan stok beras dalam kondisi aman dan melimpah, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. Apalagi, Bulog juga sudah menginstruksikan jajarannya untuk menggelontorkan pasokan beras yang ada guna menjamin ketersediaan pangan di tengah masyarakat.  "Masyarakat tidak perlu panik, jangan menimbun, stok cukup," kata Benhur.

Selain itu, kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) akan terus digelar Bulog. Bahkan, Bulog juga telah menyiapkan pelayanan pembelian secara online. "Masyarakat dapat memesan bapok dari rumah dan diantar ke alamat rumah masing-masing," katanya.

Kegiatan KPSH dilakukan Bulog Jabar setiap hari secara masif melalui pengecer di pasar tradisional, retail modern, jaringan Sahabat Rumah Pangan Kita (RPK), sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta distributor. Kegiatan tersebut, terbukti efektif dalam menahan laju kenaikan harga beras tahun lalu.. N Arie Lukihardianti

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement