Senin 23 Mar 2020 07:54 WIB

Paus Fransiskus Ajak Masyarakat Dunia Berdoa Hentikan Corona

Lapangan Santo Petrus yang merupakan bagain dari Vatikan telah ditutup.

Rep: Fergi Nadira / Red: Agus Yulianto
Paus Fransiskus memimpin doa di Basilika Santo Peter, Vatikan.
Foto: EPA-EFE/CLAUDIO PERI
Paus Fransiskus memimpin doa di Basilika Santo Peter, Vatikan.

REPUBLIKA.CO.ID,  VATICAN CITY - Paus Fransiskus mengajak penduduk bumi berdoa dalam menanggapi krisis virus korona tipe baru atau Covid-19. Hal itu ia sampaikan dalam kesempatan memberikan doa berkat luar biasa kepada kota dan dunia atau dikenal Urbi et Orbi, yang biasanya diberikan hanya pada Natal dan Paskah.

Pemimpin umat Katolik dunia itu membuat pengumuman dalam pesan Angelus mingguannya secara virtual melalui internet dan televisi, bukan dari kerumunan di Lapangan Santro Petrus. Hal itu adalah langkah untuk mencegah penyebaran wabah virus korona.

Keputusannya untuk membuat pengecualian dan memberikan berkah khusus Urbi et Orbi ini menggarisbawahi gawatnya situasi di seluruh dunia. Namun, langkah Paus didedikasikan khususnya di Italia, negara yang telah menyusul China dalam angka kematian akibat wabah virus.

Pada Jumat malam, dia akan memberikan doa berkat luar biasa dari Lapangan Santo Petrus yang lengang. Lapangan Santo Petrus yang merupakan bagain dari Vatikan telah ditutup sebagai bagaian dari isolasi di Italia guna menangkal penyebaran virus.

Umat Katolik yang menerima berkat, baik secara langsung atau melalui media, dapat menerima keistimewaan khusus. Indulgensi adalah pengampunan hukuman atas dosa.

Paus Fransiskus juga meminta semua orang Kristen di seluruh dunia untuk mengheningkan cipta dan berdoa "Bapa Kami" bersama. "Kami ingin menanggapi pandemi virus dengan universalitas doa, belas kasih, kelembutan," katanya dari perpustakaan kepausan. "Mari tetap bersatu," ujarnya.

Dalam upaya terbaru menghentikan pandemi yang semakin parah, pemerintah Italia memerintahkan bahwa semua bisnis harus ditutup hingga 3 April, dengan pengecualian yang penting untuk mempertahankan rantai pasokan negara. Pada Sabtu (21/3) Italia mencatat lonjakan kematian akibat virus korona hampir 800, menjadikan angka kematian di negara itu melebihi 5.000.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement