Ahad 22 Mar 2020 01:40 WIB

3 Wali Kota Ikuti dan 1 Bupati ikuti Pemeriksaan COVID-1

Jabar telah menyiapkan dana Rp 48 miliar untuk penanganan COVID-19.

Rep: Rusdy Nurdiansyah / Red: Agus Yulianto
Gubernur Jawa barat  Ridwan Kamil
Foto: istimewa
Gubernur Jawa barat Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID,  DEPOK -- Beberapa kepala daerah di wilayah Provinsi Jawa Barat (Jabar) yang menghadapi penularan infeksi virus corona tipe baru (SAR-Cov-2) pada Sabtu (21/3), dijadwalkan menjalani pemeriksaan COVID-19.

Kepala daerah yang dijadwalkan menjalani pemeriksaan COVID-19 yakni Wali Kota Bekasi, Wali Kota Depok, Wali Kota Bandung, dan Bupati Bogor.

"Saya dahulukan dulu kepada kepala daerah yang di lingkungan ada data positif virus Corona. Hasilnya akan kita umumkan, sehingga masyarakat tenang. Saya sudah ditest sama isteri dan hasilnya negatif," ujar Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, dalam siaran pers yang diterima Republika, Sabtu (21/3).

Ridwan menambahkan, pemeriksaan cepat COVID-19 di wilayah Provinsi Jabar untuk sementara hanya menyasar orang dengan pola sosial berisiko karena keterbatasan ketersediaan perangkat pemeriksaan cepat COVID-19.

"Kami test dulu pada pola sosial dekat penyakit ini, yaitu mereka yang bepergian, mereka yang merawat, kelompok PDP (pasien dalam pengawasan) dan keluarga nya, itu dulu," ujarnya.

Menurut Ridwan, layanan pemeriksaan cepat akan diperluas setelah pemerintah pusat mengirim lebih banyak perangkat pemeriksaan. "Kebijakan itu belum memungkinkan karena kita baru punya 500-an test kit (perangkat pemeriksaan). Kalau ada drop dari Pemerintah pusat yang jumlahnya ribuan itu masuk tahap dua bagi mereka yang memiliki risiko tinggi, baru ujungnya kalau jumlahnya sangat banyak ke masyarakat umum yang memang ingin mengetes secara mandiri," tuturnya.

Dia menambahkan, hasil pemeriksaan cepat bisa diketahui dalam lima jam. Selain itu, pihaknya memikili Laboratorium Kesehatan Daerah Jabar sudah bisa melayani pemeriksaan COVID-19.

"Labkes Jabar sudah diakui, kemarin proses administrasi, per hari ini sudah masuk, hasilnya Labkes Jabar sama dengan pusat dan diumumkan jadi laboratorium rujukan," ungkap Ridwan.

Diutarakan Ridwan, Pemerintah Provinsi Jabar telah menyiapkan dana Rp 48 miliar untuk penanganan COVID-19 dan separuhnya akan digunakan untuk membeli perangkat pemeriksaan cepat dari Korea Selatan.

"Test kit yang digunakan Labkesda Jabar adalah test kit yg teknologinya datang dari Korea Selatan. Tesnya menggunakan pola swab (usap) yaitu di hidung dan tenggorokan, makanya mahal karena ada dua alat," jelas Ridwan.

Daerah dengan tingkat kewaspadaan penularan COVID-19 tinggi seperti Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek) akan menjadi sasaran prioritas pemeriksaan cepat COVID-19 secara luas.

"Test kit akan kita salurkan ke wilayah Bodebek. Contoh kemarin Bekasi asalnya nol jadi sembilan orang yang positif corona. Wilayah ini waspadanya lebih tinggi dan disiplin karena episentrum ada di Jakarta," ujar Ridwan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement