Sabtu 21 Mar 2020 07:52 WIB

Dokter Sebut Kemungkinan Klorokuin Berguna untuk Covid-19

Klorokuin ditemukan pada 1946 silam sebagai obat penyakit malaria.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Nidia Zuraya
Petugas medis membawa pasien ke ruang isolasi saat simulasi penanganan pasien virus corona, ilustrasi.(Antara/M Agung Rajasa)
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Petugas medis membawa pasien ke ruang isolasi saat simulasi penanganan pasien virus corona, ilustrasi.(Antara/M Agung Rajasa)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia telah menyiapkan dua jenis obat untuk para pasien yang terinfeksi virus corona atau Covid-19. Dua jenis obat yang disiapkan adalah avigan dan klorokuin fosfat.

"Pemerintah juga telah menyiapkan obat dari hasil riset dan pengalaman beberapa negara untuk bisa mengobati Covid-19 ini sesuai resep dokter," kata Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (20/3).

Baca Juga

Namun, apa sebenarnya jenis obat klorokuin ini?

Menurut Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Profesor Zubairi Djoerban, klorokuin kemungkinan berguna untuk menyembuhkan Covid-19. Hanya saja, dia masih meragukan bukti ilmiahnya.

"Jadi klorokuin amat mungkin berguna tapi bukti ilmiahnya belum ada," kata Zubairi kepada wartawan, Jumat (20/3).

Dia menjelaskan, klorokuin merupakan jenis obat yang telah ditemukan pada 1946 silam sebagai obat penyakit malaria. Kemudian klorokuin bermanfaat juga untuk mengobati lupus.

"Mungkin salah satu kemungkinannya antivirusnya (klorokuin) sendiri tidak terlalu kuat, alias lemah. Tapi dia bisa membuat virus yang ada di dalam tubuh kita itu, di dalam sel itu terisolir yang kemudian mati," tutur dia.

Sementara dilansir The Guardian, Sabtu (21/3), klorokuin telah tersedia luas dan secara rutin digunakan sejak 1945 untuk melawan malaria. Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit, tidak seperti Covid-19.

Namun demikian, studi laboratorium menunjukkan klorokuin efektif dalam mencegah serta mengobati virus yang menyebabkan sindrom pernapasan akut, atau SARS, sepupu dekat Covid-19. Penelitian laboratorium menemukan obat antivirus itu cukup efektif melawan virus corona, setidaknya dalam cawan petri.

Hasil dari penelitian kecil di Perancis yang diumumkan pekan ini, pada 24 pasien, obat itu diberikan kepada 24 pasien, dan ternyata dapat mempercepat pemulihan.

Sementara ABC news melaporkan, salah satu alasan para ilmuwan menyelidiki apakah itu akan menjadi pengobatan yang efektif terhadap virus corona baru yang bertanggung jawab untuk Covid-19, adalah mengingat klorokuin efektif dalam mengobati SARS. Dan sejauh ini, uji coba awal cukup menggembirakan.

"Ada bukti bahwa klorokuin efektif ketika mereka melihat SARS secara in vitro dengan sel-sel primata," kata seorang ahli paru dan ahli penyakit dalam di Lenox Hill Hospital, Dr Len Horovitz, di New York.

Teori percobaan dengan sel primata adalah bahwa klorokuin dapat untuk mencegah infeksi virus atau sebagai pengobatan untuk infeksi virus setelah itu terjadi. Secara in vitro dalam sel primata ini, ada bukti bahwa partikel virus berkurang secara signifikan ketika klorokuin digunakan.

Baik virus yang menyebabkan SARS maupun virus yang ada penyakit Covid-19 merupakan virus yang memiliki keluarga virus korona yang sama. Para peneliti di Cina menemukan, lonjakan protein pada permukaan virus Covid-19 mirip dengan lonjakan protein yang ditemukan pada permukaan virus SARS.

Orang menjadi terinfeksi ketika lonjakan protein mengikat reseptor khusus di luar sel manusia. Klorokuin bekerja dengan mengganggu reseptor tersebut, sehingga dapat mengganggu kemampuan virus untuk mengikat sel.

"Cara kerjanya melawan SARS adalah dengan mencegah perlekatan virus ke sel. Klorokuin mengganggu perlekatan pada reseptor itu pada permukaan membran sel. Jadi itu mengganggu mekanisme kunci dan jenis lampiran," kata Horovitz.

Para peneliti di China menemukan bahwa mengobati pasien dengan pneumonia terkait Covid-19 dengan klorokuin dapat mempersingkat masa tinggal di rumah sakit. Klorokuin juga meningkatkan hasil kinerja tubuh pasien.

Saat ini, masih ada lebih dari 20 uji klinis yang sedang berlangsung di Cina mengenai penggunaan klorokuin untuk penyembuhan Covid-19. Penelitian juga dijadwalkan untuk dimulai di Inggris, Thailand, Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement