Jumat 20 Mar 2020 16:13 WIB

Erick Minta Bank BUMN Turunkan Suku Bunga untuk UKM

Erick juga sedang mengajukan kebijakan relaksasi dari OJK untuk sektor jasa.layanan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) dan Stafsus Menteri BUMN Arya Sinulingga (kiri) saat/video conference dengan media di Jakarta, Jumat (20/3).(Republika/Muhammad Nursyamsi)
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) dan Stafsus Menteri BUMN Arya Sinulingga (kiri) saat/video conference dengan media di Jakarta, Jumat (20/3).(Republika/Muhammad Nursyamsi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tak menampik beratnya tantangan yang dihadapi BUMN-BUMN saat ini. Kata Erick, BUMN saat ini tengah fokus membantu pemerintah menangani corona. Erick menyampaikan BUMN mempunyai tugas dalam aspek kesehatan dan juga mendukung sistem iklim perekonomian yaitu sektor usaha dan moneter.

"Kita juga tidak boleh terbelenggu hanya di kesehatan tapi bisnisnya juga harus jalan," ujar Erick dalam konferensi digital yang dilakukan Kementerian BUMN, Jumat (20/3).

Baca Juga

Erick menyebut dampak besar yang dialami sejumlah sektor seperti industri perhotelan, restoran, pariwisata, dan penerbangan. Kementerian BUMN tengah berkoordinasi dengan lembaga terkait untuk segera meluncurkan kebijakan yang membantu industri yang terdampak itu.

"Kita ingin memastikan bank-bank milik BUMN segera menurunkan suku bunga UKM lantaran banyaknya UKM yang terdampak," ucapnya. 

Selain itu, Erick juga sedang mengajukan kebijakan relaksasi dari OJK untuk sektor-sektor perhotelan, restoran, dan penerbangan yang mempunyai pinjamann kepada bank-bank BUMN.

"Kita tunggu persetujuannya, ini bagian kita untuk memastikan ekonomi tetap berjalan," ucap Erick. 

Kata Erick, pemerintah juga akan mengeluarkan obligasi-obligasi yang akan membantu devisa, terutama pada obligasi dari perusahaan BUMN yang ratingnya bagus, seperti BRI dan Mandiri.

Erick menyampaikan rencana penurunan suku bunga telah dibahas dalam rapat terbatas pada Jumat (20/3) pagi. Mengenai mekanisme lebih lanjut, kata Erick, akan dikoordinasi oleh kementerian dan Gubernur Bank Indonesia.

"Kebijakan (penurunan suku bunga) itu akan segera diambil," lanjut Erick. 

Erick menyampaikan mekanisme ini nantinya akan disampaikan Kementerian Keuangan atau Bank Indonesia, termasuk rencana penerbitan obligasi dan kebijakan relaksasi yang memerlukan lampu hijau dari Kementerian Keuangan. Erick menyebut relaksasi akan dilakukan secara selektif dengan melihat rekam jejak usaha yang telah dilakukan selama ini.

"Kita utamakan yang track record-nya baik. Kalau selama ini (rekam jejaknya) jelek atau menipu, ya itu (namanya) ambil kesempatan dalam kesempitan," ungkap Erick. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement