Jumat 20 Mar 2020 12:46 WIB

Rumah Sakit Rujukan Virus Corona di Jawa Timur Ditambah

Jawa Timur menambah rumah sakit rujukan corona menjadi 62 RS.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Nur Aini
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kiri) didampingi Sekda Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono (kedua kanan), Direktur RSUD dr Soetomo Joni Wahyuhadi (kanan) dan Direktur Rumah Sakit Jiwa Menur Moch Hafidin Ilham (kedua kiri) melihat salah satu ruang isolasi di RS Jiwa Menur, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (17/3/2020).(Antara/Moch Asim)
Foto: Antara/Moch Asim
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kiri) didampingi Sekda Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono (kedua kanan), Direktur RSUD dr Soetomo Joni Wahyuhadi (kanan) dan Direktur Rumah Sakit Jiwa Menur Moch Hafidin Ilham (kedua kiri) melihat salah satu ruang isolasi di RS Jiwa Menur, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (17/3/2020).(Antara/Moch Asim)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan adanya penambahan rumah sakit rujukan Covid-19 dari semula hanya 44 menjadi 62 rumah sakit di wilayah setempat. Tidak hanya rumah sakit rujukan, tetapi ruang isolasi yang disiapkan juga terus bertambah. Bahkan rumah sakit baru yang belum beroperasi seperti di Malang dan Madiun, dinyatakan siap untuk penanganan Covid-19.

"Fasilitas kita tambah menjadi 62 rumah sakit rujukan yang juga akan menyiapkan layanan dengan ruang isolasi. Di Malang ada RS baru, mereka akan siapkan 200 bed. Bupati Madiun juga punya rumah sakit baru belum ditempati, jika ada kebutuhan tambahan," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (20/3).

 

Selain rumah sakit, kata Khofifah, ada beberapa apartemen yang belum terisi di Jawa Timur, yang menyatakan kesiapannya membantu penanganan virus corona. Apartemen tersebut nantinya bisa digunakan untuk ruang isolasi, perawatan, hingga pengujian bagi pasien Covid-19.

 

"Mudah-mudahan gotong royong makin hari terbangun dengan baik. Kita harus bersama-sama lawan Covid-19 ini," ujarnya.

 

Terkait kesiapan rumah sakit di Jatim untuk menggelar rapid test massal, Khofifah menyatakan mereka siap. Khofifah mengaku, saat ini Pemprov Jatim juga sedang berkoordinasi untuk persiapan pengadaan peralatan rapid test. Bahkan, ada rumah sakit yang menyatakan siap untuk membeli alat-alat tersebut secara mandiri.

 

"Kita juga akan hitung semua persiapan sampai tim expert yakni dokter paru-paru yang tercatat ada 152 dokter. Ini merupakan frontline dari berbagai upaya penanganan," kata Khofifah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement